Presiden Donald Trump mencela Kota Baltimore di bagian timur AS dan salah seorang anggota Kongresnya, Elijah Cummings, setelah tokoh keturunan Afrika Amerika itu memprotes perlakuan pemerintahan Trump terhadap migran di perbatasan selatan dengan Meksiko.
Dalam serangkaian cuitan Twitter, Trump menyebut Cummings, 68 tahun, yang kini menjalani masa jabatan ke-13 di DPR, seorang "perisak brutal."
Trump mengklaim bahwa wilayah konstituen Cummings merupakan "kekacauan yang menjijikkan dan dipenuhi tikus." Trump berpendapat bahwa distrik Cummings "JAUH LEBIH BURUK dan lebih berbahaya" daripada fasilitas-fasilitas di perbatasan dimana pemerintah menahan para migran yang menyeberangi perbatasan AS tanpa surat-surat.
Namun, statistik pemerintah menunjukkan bahwa distrik Cummings, yang mencakup bagian-bagian miskin di Baltimore dan kantong-kantong kaya di pinggiran kota, memiliki pendapatan per kapita lebih tinggi dan nilai rumah rata-rata lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional.
Trump membantah kritikan atas serangan terbarunya terhadap perwakilan minoritas, mengatakan, "Tidak ada yang rasis dalam menyatakan apa adanya sesuatu yang sudah diketahui kebanyakan orang, bahwa Elijah Cummings tidak becus dalam melayani masyarakat di distriknya, dan Baltimore itu sendiri. Demokrat selalu meributkan isu ras setiap kali gagal menang dengan fakta. Memalukan!"
Trump belum lama ini menyerang empat anggota Kongres baru dari partai Demokrat, semuanya perempuan non-kulit putih. Trump mengatakan mereka seharusnya "pulang" ke negara asal mereka, meskipun keempatnya warga negara AS. Tiga diantaranya memperoleh kewarganegaraan karena lahir di AS. Dan yang keempat, seorang pengungsi asal Somalia, memperoleh kewarganegaraan lewat naturalisasi. [vm/pp]