Presiden AS Donald Trump mengajukan permohonan pada saat-saat terakhir hari Rabu (27/6) kepada anggota Partai Republik di DPR untuk menyetujui perombakan menyeluruh kebijakan imigrasi AS, meskipun ia memperkirakan Partai Demokrat di Senat akhirnya akan menolaknya.
Pekan lalu, Trump mengatakan kepada anggota Partia Republik di Kongres supaya " jangan membuang-buang waktu mereka" mempertimbangkan proposal imigrasi sampai setelah pemilihan sela kongres pada bulan November, yang diharapkan bisa menambah lebih banyak anggota Partai Republik.
Namun dalam komentar Twitter yang baru, Trump menganggap ada keuntungan politik bagi anggota Partai Republik di DPR untuk menyetujui RUU yang lebih luas itu.
Dalam tweet yang menggunakan huruf besar, Trump menyebut RUU itu "tegas tapi adil," meskipun ia mengatakan anggota Senat dari Partai Demokrat "tidak akan meloloskannya." Tapi Trump mengatakan "RUU itu akan menunjukkan bahwa kita menginginkan perbatasan yang kuat & keamanan sementara Partai Demokrat menginginkan perbatasan yang terbuka yang berarti kejahatan. Menang!"
DPR diperkirakan akan melakukan pemungutan suara mengenai RUU itu hari Rabu (27/6), namun hasilnya masih belum pasti.
Partai Demokrat diperkirakan tidak akan menyetujuinya, sementara beberapa anggota Partai Republik yang konservatif mengatakan RUU itu ditentang karena akan membuka jalan menuju kewarganegaraan bagi ratusan ribu imigran muda yang dibawa secara ilegal ke AS beberapa tahun lalu oleh orang tua mereka. Ini ditentang oleh pihak-pihak beraliran keras, karena bisa mengarah pada pemberian "amnesti" bagi para pelanggar hukum. [my/ii]