Trump Diberi Obat Eksperimen untuk Cegah Penyakit Serius

Para pendukung Presiden AS Donald Trump mengadakan acara doa bersama untuk Trump dan istrinya, Melania, di luar RS Militer Nasional Walter Reed, tempat Trump dirawat karena terinfeksi virus corona, di Bethesda, Maryland, Sabtu, 3 Oktober 2020. (Foto: Reut

Obat antibodi eksperimen yang diberikan kepada Presiden Donald Trump telah disebut-sebut sebagai salah satu pendekatan paling menjanjikan untuk mencegah penyakit yang lebih serius akibat infeksi Covid-19.

Regeneron Pharmaceuticals mengatakan memberi satu dosis obat itu berdasarkan aturan “penggunaan belas kasihan” atau compassionate use.

Compassionate use adalah istilah pemberian obat eksperimental yang belum mendapat persetujuan Badan Obat dan Makanan AS (Food and Drugs Administration/FDA) kepada pasien, karena dokter yang merawat yakin obat itu bisa membantu diagnosis atau mengobati penyakit itu.

Antibodi adalah protein dalam tubuh yang membantu membasmi virus.

Obat itu mengandung dua antibodi yang memperlihatkan hasil positif dalam tes-tes laboratorium.

Trump diberi obat itu untuk tindakan berjaga-jaga, sebelum dibawa ke rumah sakit militer.

Obat baru itu masih diuji coba tahap akhir. Keamanan dan keefektifannya masih belum diketahui.

Belum ada pengobatan yang mampu mencegah penyakit serius akibat infeksi virus corona.

Dokter yang menangani Trump, Dr. Sean Conley, mengatakan pada Jumat (2/10) malam bahwa presiden juga telah diberi obat antivirus Remdesivir di RS Militer Walter Reed. Obat yang diproduksi oleh Gilead Sciences itu diketahui telah membantu mempercepat kesembuhan sejumlah pasien Covid- 19.

Sebelumnya, Conley mengatakan Trump juga mengonsumsi zinc, vitamin D,antacid bernama famotidine, melatonin, dan aspirin. Semua itu tidak pernah dinyatakan efektif terhadap Covid-19.

Trump sepertinya tidak menerima hidroksiklorokuin, obat yang selama ini dia promosikan, meski dalam banyak studi dinyatakan tidak efektif untuk mencegah atau mengobati Covid-19. [vm/ft]