Trump Ingatkan Iran untuk Lepas Warga AS yang Disandera, Ancam Konsekuensi "Serius"

Presiden AS Donald Trump berpidato tentang pekan "Made in America" di Gedung Putih, 17 Juli 2017.

Presiden Amerika, Donald Trump memperingatkan Iran untuk membebaskan warga negara Amerika yang ditahan di Republik Islam tersebut, dengan mengatakan jika tidak, ia "siap untuk menerapkan konsekuensi baru dan serius."

Pernyataan Gedung Putih hari Jumat (21/7) itu mengatakan, Trump bersedia mengambil tindakan baru "kecuali jika semua warga Amerika yang dipenjara secara tidak adil dibebaskan dan dipulangkan ke Amerika."

Komentar itu muncul setelah seorang warga Amerika keturunan China, Xiyue Wang, dijatuhi hukuman 10 tahun penjara di Iran minggu ini karena tuduhan mata-mata.

"Amerika mengecam penyanderaan itu dan negara yang terus menyandera dan menahan warga negara kita tanpa sebab," kata pernyataan Gedung Putih.

Pernyataan itu menyebut Wang bersama Robert Levinson, seorang mantan petugas penegak hukum Amerika yang telah hilang lebih dari 10 tahun yang lalu di Iran. Ia juga menuntut agar Iran membebaskan pengusaha AS Siamak Namazi dan ayahnya, Baquer.

"Iran bertanggung jawab atas perawatan dan kesejahteraan setiap warga negara Amerika di dalam tahanan," kata pernyataan Gedung Putih tersebut.

Pengumuman itu mengakhiri satu minggu pernyataan AS melawan Iran. Pada hari Senin, pemerintah Trump mengumumkan akan tetap mematuhi kesepakatan nuklir internasional antara Iran dan negara-negara utama dunia yang mencabut sanksi terhadap Iran.

Namun, pejabat senior pemerintah mengatakan, Iran telah melanggar "jiwa kesepakatan" dan berjanji agar penegakan kesepakatan itu diperkeras pada masa depan. [ps/al]