Dalam komentar Twitter hari Sabtu, Trump mengatakan, "Banyak negara bagian menolak memberi informasi kepada panel pemeriksa kecurangan pemilih. Apa yang mereka sembunyikan?"
Para pemimpin Komisi pekan lalu meminta para pejabat pemilu di ke-50 negara bagian untuk menyerahkan data pendaftaran pemilih serta nama-nama dari 215 juta pemilih di negara bagian itu, termasuk afiliasi parpol, tanggal lahir, catatan kriminal, seberapa sering mereka memilih dalam pemilu sebelumnya dan nomor identifikasi pribadi yang digunakan di seluruh AS untuk banyak transaksi keuangan.
Akhir pekan ini, para pejabat pemilu di 22 negara bagian telah menolak memberikan informasi itu.
Para pejabat menolak menyerahkan informasi itu karena beragam alasan. Sebagian mengatakan negara bagian mereka melarang hal itu, atau bahwa informasi itu tertutup, dan lainnya menepis klaim Trump bahwa kecurangan besar-besaran terjadi dalam pemilu 2016.
Trump membentuk komisi itu sebagian untuk menyelidiki klaimnya yang tak berdasar bahwa 3-5 juta suara diberikan secara ilegal dalam pilpres tahun lalu, sehingga suara populer tidak diraihnya, melainkan oleh kandidat Demokrat Hillary Clinton. Trump memenangkan jabatan itu melalui Electoral College, di mana hasil per negara bagian menentukan pemenang akhir. [vm/jm]