Presiden AS Donald Trump mendamprat surat kabar New York Times atas laporannya hari Minggu (19/8) mengenai pengacara Gedung Putih Don McGahn yang dilaporkan bekerja sama erat dengan jaksakhusus dalam kasus campur tangan Rusia dalam pilpres AS.
Menurut New York Times, McGahn merincikan tentang apakah Trump berupaya menghalang-halangi upaya pengadilan, sehingga memberi para penyelidik informasi yang mungkin tidak akan didapat dari pihak lain.
Trump mentweet, "New York Times yang sedang bangkrut menulis cerita yang menunjukkanPenasihat Gedung Putih menyerang Presiden, padahal kenyataannya justru sebaliknya - & dan kedua reporter Palsu itu mengetahuinya." Ditambahkannya, "Inilah sebabnya Media Berita Bohong telah menjadi Musuh Rakyat. Sangat buruk bagi Amerika!"
The Failing New York Times wrote a story that made it seem like the White House Councel had TURNED on the President, when in fact it is just the opposite - & the two Fake reporters knew this. This is why the Fake News Media has become the Enemy of the People. So bad for America!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) August 19, 2018
Trump juga marah karena New York Times menyamakan McGahn dan John Dean -- penasihat Gedung Putih Presiden Richard Nixon yang kesaksiannya tentang apa yang diketahui Nixon mengenai Skandal Watergate turut menyebabkan Nixon mengundurkan diri tahun 1974.
"... karena Penasihat Gedung Putih Don McGahn memberikan kesaksian berjam-jam kepada Penyelidik Khusus, dia pasti “pengkhianat” semacam John Dean. Tapi saya mengijinkannya dan lainnya untuk bersaksi - (meskipun sebenarnya) saya tidak perlu (mengijinkannya). Tidak ada yang saya sembunyikan...," tweet Presiden Trump selanjutnya.
The failing @nytimes wrote a Fake piece today implying that because White House Councel Don McGahn was giving hours of testimony to the Special Councel, he must be a John Dean type “RAT.” But I allowed him and all others to testify - I didn’t have to. I have nothing to hide......
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) August 19, 2018
Tim hukum pertama Trump menganjurkan kerja sama penuh dengan jaksa khusus Robert Mueller, karena yakin itu akan membantu mempercepat diakhirinya penyelidikan atas kemungkinan kolusi antara Rusia dan tim kampanye Trump. [vm/ii]