Trump Rilis Pedoman Lebih Tegas tentang Virus Corona

  • Patsy Widakuswara

Presiden AS Donald Trump berbicara di Gedung Putih, Washington DC, Selasa (17/3).

Untuk mengatasi penyebaran virus corona, pemerintahan Trump merilis pedoman yang lebih tegas tentang jarak, yang harus diambil seseorang dalam bersosialisasi, selama 15 hari ke depan, dan mengakui bahwa wabah itu kemungkinan baru bisa diatasi pada Juli atau Agustus.

Alun-alun kota New York, Times Square, kosong sementara kota itu berjuang untuk mengatasi pandemi virus corona.

Beberapa negara bagian menerapkan pembatasan terhadap bisnis termasuk restoran, dan sekolah-sekolah tutup, sementara pemerintah federal menepis desas-desus tentang pemberlakuan larangan keluar masuk atau lockdown secara nasional.

Namun, Presiden Donald Trump merilis pedoman yang lebih tegas untuk 15 hari ke depan.

“Pemerintah merekomendasikan agar semua orang Amerika, termasuk yang muda dan sehat, untuk bersekolah dari rumah, jika memungkinkan. Hindari berkumpul dalam kelompok lebih dari 10 orang, hindari perjalanan yang tidak perlu dan hindari pergi ke bar, restoran, dan pusat jajan umum,” tandas Trump.

BACA JUGA: Gedung Putih Minta Tidak Ada Pertemuan Sosial Lebih dari 10 Orang di AS

Trump dinilai tidak becus menangani krisis virus corona ini, termasuk menggembar-gemborkan situs web Google sebelum waktunya dengan alasan akan membantu orang mengetahui apakah mereka perlu tes virus corona atau tidak. Tetapi sementara jumlah kasus melonjak, Trump berbicara dengan nada yang lebih lunak, dan mengakui bahwa mungkin wabah itu baru bisa terkendali pada bulan Juli atau Agustus.

Vanessa Beasley adalah profesor kajian retorika presiden di Vanderbilt University. “Ia tampaknya mengakui bahwa sebenarnya ini tidak akan menjadi krisis jangka pendek, dan malah akan banyak tantangan. Menurut saya, apa yang disampaikan hari ini adalah yang paling dramatis dan paling sarat pengakuan atas kenyataan yang selama ini dibicarakan semua orang di sekitarnya.”

Para pakar kesehatan memuji pedoman yang lebih tegas.

Shelley Payne adalah direktur LaMontagne Center for Infectious Disease - Pusat Pengkajian Penyakit Menular LaMontagne - University of Texas, Austin. “Menurut saya, orang bisa tahu, oke selama 15 hari, kita bisa melakukan itu. Kemudian, jika ada efek positif, seharusnya begitu, langkah ini akan membantu memperlambat penyebaran. Lalu, itu akan menjadi saat yang baik untuk menilai kembali dan menentukan, apakah kita memperpanjang kebijakan ini atau tidak? Bagaimana kita menghadapi fase selanjutnya? Tetapi, secara keseluruhan, menurut saya, itu adalah rencana yang sangat baik guna memperlambat penularan virus dan benar-benar berfokus pada upaya kita."

Amerika adalah negara federasi, dan sebagian besar tergantung pada negara bagian untuk menentukan langkah penanganan.

Pemerintah juga telah menerapkan langkah-langkah perlindungan termasuk mengukur suhu tubuh siapa pun yang memasuki Gedung Putih.

Sementara itu, Asosiasi Wartawan Gedung Putih meminta semua anggota agar sebanyak mungkin bekerja dari rumah, dan staf Gedung Putih dalam jumlah minimal, termasuk selama jumpa pers. [ka/ii]