Presiden AS, Donald Trump, mengeluarkan kecaman baru terhadap mendiang Senator John McCain, hampir tujuh bulan setelah mantan tahanan perang Vietnam itu meninggal karena kanker otak.
Dalam tiga komentar di Twitter pada hari Sabtu dan Minggu, Trump berpendapat anggota senat dari Partai Republik itu membantu memicu penyelidikan jaksa khusus Robert Mueller yang berlangsung lama mengenai hubungan antara kampanye pemilu Trump 2016 dan Rusia, dan kembali mengeluh mengenai pemberian suara McCain tahun 2017 yang menggagalkan upaya Trump membatalkan kebijakan asuransi kesehatan nasional.
Spreading the fake and totally discredited Dossier “is unfortunately a very dark stain against John McCain.” Ken Starr, Former Independent Counsel. He had far worse “stains” than this, including thumbs down on repeal and replace after years of campaigning to repeal and replace!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) March 16, 2019
Komentar Trump memicu komentar balasan dari putri McCain, Meghan McCain dan beberapa anggota Kongres. Setelah serangan pertama terhadap mendiang ayahnya, Meghan McCain mencuit, "Tidak ada yang akan mencintaimu seperti mereka mencintai ayah saya, andai saja saya diberikan lebih banyak hari Sabtu bersamanya. Barangkali lebih baik habiskan waktu dengan keluarga anda daripada terobsesi dengan ayah saya?"
So it was indeed (just proven in court papers) “last in his class” (Annapolis) John McCain that sent the Fake Dossier to the FBI and Media hoping to have it printed BEFORE the Election. He & the Dems, working together, failed (as usual). Even the Fake News refused this garbage!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) March 17, 2019
Ketika Trump melancarkan serangan lagi hari Minggu, putri McCain berkata, "Ayah saya hidup bebas tanpa membayar sewa di benak Anda," dalam sebuah tweet yang kemudian tampaknya dihapus.
Salah seorang teman terdekat McCain di Senat AS, Senator Partai Republik Lindsey Graham, seorang sekutu Trump, mengatakan, "Mengenai @SenJohnMcain dan pengabdiannya pada negaranya: Ia maju untuk mempertaruhkan nyawa demi negaranya, mengabdi secara terhormat dalam keadaan sulit, dan merupakan salah seorang senator paling berpengaruh dalam sejarah lembaga ini. Tidak ada satu pun dari pengabdiannya yang akan berubah atau berkurang." [my]