Trump Larang AS Investasi dalam Perusahaan yang Terkait Militer China

Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih di Washington, DC pada 5 November 2020. (Foto: AFP)

Pemerintahan Trump, Kamis (12/11) mengumumkan keputusan presiden yang melarang investasi Amerika di perusahaan-perusahaan China yang menurut Amerika dimiliki atau dikuasai militer China. Keputusan ini akan semakin menekan China pasca pemilu Amerika.

Keputusan tersebut bisa berdampak pada beberapa perusahaan terbesar China, termasuk perusahaan telekomunikasi Telecom Corp. Ltd., China Mobile Ltd. dan pembuat peralatan pengamatan, Hikvision.

Langkah itu dirancang untuk mencegah perusahaan investasi Amerika, dana pensiun, dan lainnya membeli dan menjual saham dari 31 perusahaan China yang sebelumnya tahun ini dianggap Departemen Pertahanan didukung oleh militer China.

Mulai 11 Januari, berdasar keputusan tersebut, transaksi apa pun oleh investor Amerika dalam sekuritas perusahaan tersebut, akan dilarang. Orang Amerika juga dilarang membeli dan menjual sekuritas di perusahaan China mulai 60 hari setelah ditetapkan sebagai perusahaan militer China.

"China semakin mengeksploitasi modal Amerika untuk sumber daya dan memungkinkan pengembangan dan modernisasi militer, intelijen, dan perangkat keamanan lainnya," kata keputusan yang dikeluarkan oleh Gedung Putih.

Langkah tersebut adalah inisiatif kebijakan besar pertama oleh Presiden Donald Trump sejak kalah dalam pemilu 3 November dari saingannya dari Partai Demokrat Joe Biden, yang diproyeksikan menang. Keputusan itu menunjukkan bahwa Trump hendak menggunakan bulan-bulan terakhir jabatannya untuk menindak China, meskipun ia sepertinya berfokus pada upaya menantang hasil pemilu. [ka/pp]