Trump Lebih-Lebihkan Kemajuan dalam Penanggulangan Epidemi Opioid

Presiden Donald Trump berbicara tentang rencananya untuk menanggulangi ketergantungan pada obat-obatan opioid di Manchester Community College, 19 Maret 2018, Manchester, N.H. (foto: AP Photo/Elise Amendola)

Presiden Donald Trump melebih-lebihkan kemajuan dalam menanggulangi epidemi opioid, dengan mengklaim “angkanya jauh lebih rendah” meskipun kenyataannya ada peningkatan angka kematian terkait penyalahgunaan dan overdosis opioid di tahun pertama masa pemerintahannya.

Berikut ini komentar Trump dalam kampanye politik di Nashville hari Selasa malam:

TRUMP: “Kita telah menganggarkan dana sebesar $6 miliar untuk penanggulangan penyalahgunaan opioid dan menyingkirkan momok yang telah menguasai negara kita. Dan angka-angka turun jauh. Kita sebarkan pesannya. Tentang hal buruk. Anda ke rumah sakit, lengan anda patah, anda keluar dari rumah sakit dan anda jadi pecandu narkoba melalui zat opioid ini. Angka sebenarnya jauh lebih rendah. Kita berhasil menangani masalah ini dengan baik. Namun demikian kita didukung dengan dana anggaran $6 miliar untuk membantu kita menanggulangi epidemi opioid.”

FAKTANYA: Jumlah resep untuk obat-obat opioid mengalami penurunan; kematian dan indikator-indikator lainnya dari epidemi ini mengalami peningkatan, menurut data statistik terbaru, yaitu data yang berasal dari tahun 2017. Dan semua perkembangan itu tidak ada hubungannya dengan anggaran $6 miliar yang telah disetujui oleh Kongres karena dana itu diperuntukkan untuk tahun ini dan tahun berikutnya.

Trump tidak menyinggung secara spesifik angka-angka apa yang ia maksud. Namun menurut data yang dirilis pada bulan April, resep obat untuk obat-obatan pengurang rasa sakit opioid yang ditebus di Amerika Serikat mengalami penurunan hampir 9 persen tahun lalu, penurunan terbesar dalam kurun waktu 25 tahun terakhir. Total dosis resep opioid yang ditebus pada tahun 2017 mengalami penurunan 12 persen karena lebih banyak resep yang diberikan untuk jangka pendek, lebih sedikit pasien baru yang diberi resep dengan obat jenis itu, dan resep obat-obat dengan dosis opioid tinggi mengalami penurunan. Angka-angka itu berasal dari perusahaan pengumpul data kesehatan IQVIA’s Institute for Human Data Service.

Namun resep obat-obatan legal hanya salah satu bidang epidemi saja.

Kematian terkait overdosis obat-obatan opioid meningkat hingga kurang lebih 46.000 jiwa dalam eriode 12 bulan yang berakhir pada bulan Oktober 2017, meningkat sekitar 15 persen dari bulan Oktober 2016, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (Centers for Disease Control and Prevention/CDC). Angka-angka di atas masih berupa data pendahuluan karena penyelidikan penyebab kematian terus berlanjut dalam periode pelaporan dimaksud. Bisa jadi angkanya lebih tinggi.

Tindakan-tindakan lain yang diambil oleh CDC juga merujuk pada meningkatnya tingkat keseriusan masalah tahun lalu.

Contohnya, jumlah pasien yang berobat ke bagian gawat darurat untuk kasus-kasus overdosis opioid – resep pengobatan pereda nyeri, heroin, dan fentanyl yang diproduksi secara gelap – meningkat 30 persen di AS dari bulan Juli 2016 hingga September 2017. Overdosis lewat suntikan meningkat 70 persen di daerah Midwest pada periode itu sementara peningkatannya mencapai 54 persen untuk kota-kota besar lainnya di 16 negara bagian.

“Menyingkirkan momok yang ada” adalah niatnya, namun angka-angkanya tidak mencerminkan kalau epidemi opioid mereda. [ww/dw]