Trump Marah atas Kecaman Internal dari Partai Republik

Donald Trump melontarkan kemarahan kepada para pengecamnya di dalam partai Republik sendiri (foto: dok).

Calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump melontarkan kemarahan kepada para pengecamnya di dalam partainya sendiri.

Sementara itu, satu lagi survei menunjukkan bahwa Donald Trump semakin ketinggalan dalam jajak pendapat dari lawannya, calon presiden Partai Demokrat Hillary Clinton.

Trump menyatakan kemarahan setelah Senator Republik dari negara bagian Maine, Susan Collins, dua mantan kepala Badan Perlindungan Lingkungan, dan 50 mantan pejabat keamanan nasional dan kebijakan luar negeri yang bertugas di bawah pemerintahan partai Republik sebelumnya mengatakan mereka tidak dapat mendukung Trump.

“Saya mencalonkan diri untuk melawan orang-orang dalam di Washington, seperti yang saya lakukan pada pemilihan pendahuluan Partai Republik," kata Trump di akun Twitternya .

"Inilah orang-orang yang telah membuat Amerika berantakan!," damprat Trump.

Dia mengatakan kepada salah satu pewawancara televisi, "Saya pikir temperamen saya telah membuat saya berhasil menjadi calon presiden. Saya selalu bertemperamen baik dan itu membuat saya berhasil. Saya mengalahkan banyak orang pada pemilihan pendahuluan dan sekarang hanya tinggal seorang yang harus saya hadapi. Kami sekarang baik-baik saja, tapi kita lihat bagaimana kesudahannya nanti!"

Banyak survei politik AS menunjukkan, mantan Menlu AS, Hillary Clinton jauh mengungguli Trump, seorang miliarder real estat.

Jajak pendapat mingguan yang dilakukan NBC News/Survey Monkey yang dilansir hari Selasa menunjukkan, keunggulan Clinton bertambah menjadi 51 persen dibanding Trump 41 persen. Pekan lalu Hillary unggul dengan selisih 8 poin. [ps/ds]