Dalam pidato prime-time dari Kantor Oval di Gedung Putih, Selasa malam (8/1), Presiden Amerika Donald Trump menyampaikan alasannya untuk membangun tembok di perbatasan Amerika Serikat dengan Meksiko. Dia juga berusaha menanggapi kecemasan yang semakin meningkat akan penutupan sebagian operasi pemerintah akibat perselisihan dalam pendanaan pembangunan tembok itu dengan para anggota Kongres.
Pemimpin Partai Demokrat menanggapi pidato itu dengan mendesak presiden agar berhenti menyandera rakyat Amerika, dan membuka kembali operasi pemerintah.
Dalam perselisihan yang merupakan inti dari penutupan sebagian operasi pemerintah Amerika, Presiden Donald Trump mengajukan alasannya untuk meningkatkan keamanan perbatasan, untuk memasukkan pendanaan pembangunan tembok di perbatasan selatan Amerika Serikat.
Dalam pidatonya Selasa malam (8/1), dia mengatakan, “Dalam dua tahun terakhir, petugas Imigrasi dan Bea Cukai melakukan 266.000 penangkapan orang asing yang memiliki catatan kriminal termasuk mereka yang didakwa atau divonis bersalah telah melakukan 100.000 serangan, 30.000 kejahatan seks, dan 4.000 pembunuhan dengan kekerasan.”
Dengan menggambarkan “krisis kemanusiaan dan keamanan nasional yang akan segera terjadi” di perbatasan, Presiden Trump menuduh Partai Demokrat menolak untuk menyelesaikannya.
“Pemerintah federal tetap ditutup karena satu alasan, dan hanya satu alasan. Partai Demokrat tidak akan mendanai keamanan perbatasan,” paparnya.
Para pemimpin Partai Demokrat menyerang balik dalam tanggapan mereka segera setelah pidato presiden.
Pemimpin Fraksi Minoritas di Senat Chuck Schumer mengatakan, “Kita tidak memerintah dengan amarah. Tidak ada presiden yang boleh memukul meja dan menuntut agar tidak ada yang menghalanginya atau pemerintah akan ditutup, sehingga melukai jutaan orang Amerika yang diperlakukan sebagai alat tawar menawar.”
Your browser doesn’t support HTML5
Fraksi Demokrat di DPR telah mengeluarkan rancangan undang-undang untuk membuka kembali pemerintahan, tetapi presiden telah menolaknya.
Dalam tanggapannya terhadap pidato Trump, ketua DPR Nancy Pelosi mengatakan, “…karena obsesinya untuk memaksa pembayar pajak Amerika menghabiskan miliaran dolar untuk tembok yang mahal dan tidak efektif yang dia janjikan akan dibayar oleh Meksiko!”
Fraksi Demokrat bersedia memberikan dana sebesar 1,3 miliar dolar untuk keamanan perbatasan sementara Trump bersikeras minta 5,7 miliar dolar untuk pembatas fisik.
Pembatas fisik di perbatasan itu menurut Presiden Trump tidak lagi berupa dinding beton. “Atas permintaan Partai Demokrat, dinding itu akan berupa pagar baja, bukan dinding beton,” lanjut Trump.
Partai Demokrat membantah telah meminta pagar baja, tetapi mengatakan mereka mendukung keamanan perbatasan.
Terkait tarik-ulur antara presiden dan fraksi Demokrat di Kongres, Steven Billet dari Universitas George Washington berpendapat, “Jika akhirnya muncul kompromi, maka itu mengenai perubahan retorika. Kita akan berhenti berbicara tentang tembok. Kita akan mulai berbicara tentang keamanan perbatasan sebagai alternatif.”
Trump tidak memaklumatkan keadaan darurat nasional, yang menurut para kritikus mungkin akan digunakan oleh presiden untuk membangun tembok perbatasan tanpa persetujuan Kongres. Trump mengatakan dia akan melanjutkan negosiasi dengan para pemimpin Partai Demokrat, Rabu ini (9/1). [lt/uh]