Presiden Amerika Donald Trump dan Wakil Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman sepakat mempelajari cara-cara "semakin memperkuat" hubungan strategis kedua negara, menandai mencairnya hubungan dingin semasa pemerintahan Presiden Barack Obama setelah Amerika mencapai kesepakatan nuklir tahun 2015 dengan Iran, saingan Arab Saudi di kawasan itu.
Menurut Gedung Putih hari Rabu (15/3), kedua pemimpin menegaskan komitmen bagi stabilitas di Timur Tengah, yang menghadapi ambisi nuklir Iran dan konflik di Suriah, Irak, Libya dan Yaman.
Trump dan Pangeran Mohammed, yang bertemu hari Selasa (14/3) di Washington, juga sepakat "mengkaji langkah-langkah lebih jauh" guna menemukan peluang perdagangan dan investasi, termasuk dalam sektor energi, di mana Arab Saudi memiliki kepentingan besar sebagai eksportir utama minyak dunia. [ka/ds]