Presiden AS Donald Trump dijadwalkan bertemu dengan pimpinan keagamaan, petugas penegak hukum dan pemilik usaha kecil hari Kamis (11/6) di Dallas, sementara ia mempertimbangkan kemungkinan tanggapan terhadap protes di berbagai penjuru Amerika setelah kematian seorang lelaki kulit hitam, George Floyd, dalam tahanan polisi.
Gedung Putih menyatakan diskusi mereka akan mencakup “berbagai solusi untuk kesenjangan ekonomi, kesehatan dan keadilan bersejarah di kalangan masyarakat di Amerika.”
Juru bicara Gedung Putih Kayleigh McEnany mengatakan kepada wartawan hari Rabu (10/6) bahwa proposal legislatif dan perintah eksekutif sama-sama sedang dipertimbangkan, dan bahwa pemerintah akan menyampaikannya “dalam beberapa hari mendatang.”
Satu proposal yang tidak didukung Trump adalah mengubah apa yang disebut sebagai doktrin kekebalan yang memenuhi syarat, yang membantu melindungi para petugas penegak hukum dari gugatan perdata.
“Ini hal yang tidak akan lolos dalam legislasi yang diajukan fraksi Demokrat,” kata McEnany.
Para pemimpin di DPR yang didominasi fraksi Demokrat telah mengajukan legislasi yang menginginkan perombakan undang-undang kepolisian di negara itu, dengan tujuan meluaskan akuntabilitas polisi, melacak petugas melalui pencatatan nasional pelanggaran yang dilakukan polisi dan mengakhiri praktik memindahkan peralatan militer ke departemen-departemen kepolisian di seantero Amerika.
Sementara itu Senat yang dipimpin fraksi Republik juga sedang menyusun paket legislasinya sendiri. Komite Kehakiman Senat dijadwalkan mengadakan dengar keterangan mengenai isu tersebut pekan depan.
Komite Kehakiman DPR mengadakan dengar keterangannya hari Rabu (10/6), di mana saudara Floyd, Philonise, mendesak para legislator agar menyetujui legislasi yang membatasi penggunaan kekuatan oleh polisi. [uh/ab]