Presiden AS Donald Trump meremehkan keseriusan dari pelanggaran keamanan siber besar-besaran yang diduga dilakukan oleh para agen Rusia yang berdampak pada jaringan instansi pemerintah dan perusahaan sektor swasta. Sikap Trump itu bertolakbelakang dengan penilaian menteri luar negerinya dan sejumlah anggota Kongres.
Setelah bungkam selama beberapa hari, Trump mencuit pada Sabtu (19/12) untuk mengomentari peretasan itu untuk pertama kalinya. Peretasan itu diperkirakan berdampak pada sedikitnya 18 ribu pelanggan SolarWinds, sebuah perusahaan manajemen piranti lunak yang berbasis di Texas, termasuk Departemen Energi, Keuangan dan Perdagangan, serta pemerintah daerah dan lokal.
Namun, tidak seperti para pejabat intelijen dan anggota Kongres, yang memperingatkan bahwa kerugian akibat peretasan itu masih berlangsung, presiden mengatakan "semuanya terkendali."
“Saya sudah mendengar pengarahan," tulisnya. "Peretasan Siber ini jauh lebih besar dalam Media Berita Bohong daripada kenyataannya."
Trump juga meragukan komentar yang disampaikan Jumat malam (18/12) oleh Menlu Mike Pompeo, yang mengatakan sepertinya Rusia bertanggungjawab.
The Cyber Hack is far greater in the Fake News Media than in actuality. I have been fully briefed and everything is well under control. Russia, Russia, Russia is the priority chant when anything happens because Lamestream is, for mostly financial reasons, petrified of....
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) December 19, 2020
“Rusia, Rusia, Rusia adalah lagu prioritas setiap kali ada yang terjadi karena media Lamestream, karena alasan keuangan, takut membahas kemungkinan bahwa (penyebabnya) mungkin China," kata Trump.
Dia juga mengisyaratkan peretasan siber itu mungkin telah berdampak pada pilpres November, dimana dia dikalahkan oleh mantan Wakil Presiden Joe Biden.
....discussing the possibility that it may be China (it may!). There could also have been a hit on our ridiculous voting machines during the election, which is now obvious that I won big, making it an even more corrupted embarrassment for the USA. @DNI_Ratcliffe @SecPompeo
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) December 19, 2020
Biden akan dilantik sebagai presiden AS ke-46 pada 20 Januari. [vm/ah]