Trump Sebut Laporan Hadiah Rusia Sebagai "Hoaks"

Presiden Donald Trump di Bandara Internasional Bay Austin Straubel, Wisconsin, bersiap menaiki pesawat kepresidenan Air Force One untuk kembali ke Washington, 25 Juni 2020.

Presiden Donald Trump membantah laporan yang mengatakan Rusia kemungkinan menawarkan hadiah untuk militan Taliban kalau menyerang pasukan Amerika.

Hal ini dikatakannya setelah stafnya mengatakan Trump diberi paparan lengkap tentang masalah ini.

Dalam serangkaian cuitan di twitter pada Rabu (1/7), Trump menyebut laporan media tentang intelijen itu sebagai “hoaks” atau berita palsu. Dia juga mengatakan katanya sumber dari laporan di New York Times kemungkinan tidak ada.

Namun media Amerika, termasuk New York Times dan CNN, melaporkan beberapa informasi tentang tuduhan persekongkolan Rusia itu dicantumkan di dalam PDB atau Laporan Harian Kepresidenan, sebuah rangkuman dari isu-isu intelijen penting, pada akhir Februari.

New York Times juga melaporkan, mengutip tiga pejabat yang tahu tentang intelijen itu, bahwa informasi tentang persekongkolan pemberian hadiah itu didasarkan pada data yang berhasil dijaring dan memperlihatkan transaksi finansial besar dari sebuah akun milik badan intelijen Rusia ke akun yang terkait dengan Taliban.

Para anggota Kongres dari Partai Demokrat, Rabu (1/7), mengungkapkan ketidakpuasan dan rasa frustrasi mereka dengan tanggapan Gedung Putih atas intelijen ini. Beberapa dari mereka menyebut perilaku presiden ini sudah mendekati berkhianat. [jm/pp]