Dalam pengakuan yang langka kepada umum, calon presiden Partai Republik Trump mengatakan ia “menyesali” sebagian retorika pedas dan menghina yang telah menjadi ciri khasnya selama kampanye.
“Kadang-kadang di tengah panasnya perdebatan dan pidato mengenai isu-isu yang sangat penting, kita tidak menggunakan kata-kata yang tepat dan percaya atau tidak, saya menyesalinya, khususnya karena mungkin menyebabkan kepedihan pribadi,” katanya kepada pendukungnya di Charlotte, North Carolina.
Beberapa saat kemudian, Trump kembali melakukannya ketika ia menyebut Presiden Barack Obama seorang “pembohong” karena menyangkal pembayaran US$400 juta kepada Iran adalah tebusan bagi pembebasan beberapa warga Amerika yang ditahan Iran.
Ia juga menuduh Hillary Clinton seorang “rasis” karena katanya Clinton hanya memandang warga Amerika keturunan Afrika sebagai suara pemilih dan mengabaikan kesempatan yang pantas mereka peroleh.
Trump memohon langsung kepada pemilih kulit hitam dengan mengatakan pemerintahan Demokrat dan kebijakan liberal telah mengecewakan mereka. Ia menjanjikan kepada warga kulit hitam “hasil-hasil yang luar biasa” jika ia terpilih.
“Apa ruginya jika mencoba sesuatu yang baru?” kata Trump.
Warga kulit hitam sejak dulu memilih Partai Demokrat sejak Periode Depresi Besar tahun 1930-an, setelah berpuluh-puluh tahun mendukung para calon Partai Republik. [my/al]