Trump Terima Pencalonan dari Partai Republik

Presiden Donald Trump berbicara dari Gedung Putih pada hari keempat Konvensi Nasional Partai Republik, Kamis, 27 Agustus 2020, di Washington. (Foto: AP / Evan Vucci)

Dalam pidato menerima nominasi partainya untuk masa jabatan kedua, Presiden Donald Trump di Gedung Putih hari Kamis mengatakan pemilu November “akan memutuskan apakah kita akan membela cara hidup Amerika atau apakah kita akan membiarkan gerakan radikal untuk sepenuhnya melucuti dan menghancurkannya.”

Trump, yang menghadapi tantangan kuat dari mantan wakil presiden Joe Biden, menyampaikan kepada massa dalam jumlah besar di Halaman Selatan Gedung Putih, “ini adalah pemilu paling penting dalam sejarah negara kita.”

Lebih dari seribu orang yang hadir atas undangan itu, termasuk banyak anggota partai Republik di Kongres, duduk saling berdekatan dan sebagian besar tidak mengenakan masker, menentang anjuran kesehatan masyarakat di tengah pandemi virus corona.

Trump, yang ketinggalan dari Biden dalam jajak pendapat nasional dan survei di negara bagian penting dalam pemilu mendatang, mencurahkan sebagian pidatonya untuk melancarkan serangan tajam terhadap pesaingnya dari partai Demokrat, mencela Biden sebagai “kuda Troya” bagi kaum radikal ekstrem kiri dan anarkis yang ingin menghancurkan negara.

BACA JUGA: Biden Tolak Usulan untuk Meniadakan Acara Debat dengan Trump 

Kepada hadirin yang bersorak sorai, Trump mengatakan mantan wakil presiden itu “bukan penyelamat jiwa Amerika. Ia adalah penghancur lapangan pekerjaan Washington, Dan jika diberi kesempatan, dia akan menjadi penghancur kejayaan Amerika.”

“Selama 47 tahun, Joe Biden menerima donasi dari para pekerja kasar, memberi mereka pelukan dan bahkan ciuman,” kata Trump. “Dan memberitahu mereka ia merasakan kepedihan mereka. Dan kemudian ia terbang kembali ke Washington dan memutuskan untuk mengirim pekerjaan ke China dan tempat-tempat jauh lainnya.”

Presiden, dalam pidato 70 menitnya, menekankan apa yang ia sebut pendekatan keras terhadap China, dalam hal ekonomi dan menyalahkan Beijing karena membiarkan virus corona keluar dari negara itu.

Kenyataannya, Trump menikmati hubungan baik dengan pemimpin China Xi Jinping pada masa awal pemerintahannya sewaktu kedua pemimpin terlibat dalam dialog penting mengenai perdagangan, dan kemudian, setelah virus corona mulai menyebar, Trump memuji Xi atas caranya menangani krisis. Begitu hubungan memburuk dan Trump mulai menyalahkan China terkait masalah ekonomi dan kesehatan masyarakat AS, presiden meningkatkan kritiknya terhadap Biden sebagai korban penipuan China.

“Agenda Joe Biden adalah buatan China. Agenda saya adalah buatan Amerika,” kata Trump.

BACA JUGA: Dituduh Lakukan Spionase, AS Perintahkan China Tutup Konsulatnya di Houston

Jika terpilih kembali, janji Trump, “Kita akan langsung mengejar China. Kita tidak akan bergantung pada mereka sedikitpun.”

Beberapa saat sebelum pidato presiden, tim kampanye Biden mengecam Trump sebagai presiden terlemah yang pernah dimiliki Amerika apabila berhadapan dengan China.

“Ia telah gagal dan gagal lagi dalam membela kepentingan rakyat Amerika kepada pemerintah China,” sebut tim sukses Biden dalam suatu pernyataan.

Calon presiden dari partai Demokrat itu menyatakan bahwa “sewaktu virus corona muncul, Trump menyebarkan kebohongan Xi. Dan perang tarifnya dengan China telah menghancurkan para petani, bisnis, konsumen dan pekerja Amerika. Ia bahkan meminta Presiden Xi untuk membantu kampanyenya untuk terpilih kembali.” [uh/ab]