Penyelidikan mengenai kemungkinan kolusi antara kampanye Presiden Donald Trump dan Rusia meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Sudah ada pengakuan bersalah dari beberapa pejabat kampanye Trump dan dakwaan terhadap 13 orang Rusia yang dituduh ikut campur dalam pemilu Amerika tahun 2016.
Meskipun hasil penyelidikan masih belum sampai pada kesimpulan akhir, penyelidikan campur tangan Rusia itu berpotensi menjadi isu besar dalam pemilihan sela kongres tahun ini.
Penasihat Presiden Hope Hicks adalah pejabat Gedung Putih paling akhir yang bersaksi di hadapan komite kongres mengenai penyelidikan Rusia. Hicks menolak menjawab beberapa pertanyaan, membuat frustrasi anggota komite dari Partai Demokrat seperti Adam Schiff.
"Ini bukan hak istimewa eksekutif. Ini adalah upaya penghambatan oleh pihak eksekutif," keluh Schiff.
Sementara itu, penyelidikan mengenai Rusia yang dipimpin oleh penyidik khusus Robert Mueller meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Mantan ketua kampanye Trump Paul Manafort hari Rabu (28/2) mengaku tidak bersalah pada atas tuduhan-tuduhan yang dikenakan terhadap dirinya, termasuk pencucian uang.
Pekan lalu mantan deputinya, Rick Gates, mengaku bersalah berbohong kepada penyelidik dan kini bekerja sama dalam penyelidikan itu. Dalam serangkaian cuitan baru-baru ini, Presiden Trump sekali lagi menolak penyelenggaraan penyelidikan atas campur tangan Rusia dalam penyelidikan serta menyebutnya sebagai "upaya untuk mencari-cari kesalahan" dirinya.
"Mereka mencoba menciptakan tuduhan palsu terhadap pemerintahan ini, pemerintahan kita. Dan ini merugikan pemerintahan kita. Ini merupakan ulah palsu dari pihak Demokrat," tandas Trump.
Di antara tokoh-tokoh yang menolak pendapat tersebut adalah Demokrat dalam Komite Intelijen Senat, Senator Mark Warner.
"Saya masih percaya bahwa ini adalah hal yang penting dan saya perjuangkan dalam karir publik saya dan memperoleh kebenaran adalah luar biasa pentingnya," kata Warner.
Baca juga: Direktur Komunikasi Gedung Putih Mengundurkan Diri
Penyelidikan megenai campur tangan Rusia ini akan terus membayangi kepresidenan Trump kata analis Costas Panagopoulos.
"Saya kira itu adalah ancaman yang signifikan. Kita idak tahu apa apa hasil investigasi mereka. Kita belum tahu seberapa serius temuan ini bagi presiden," ulasnya.
Kekhawatiran mengenai penyelidikan itu bisa mengikis kepopuleran Trump yang kini memang sudah rendah sekali, menjelang pemilihan sela kongres tahun ini, kata John Hudak.
"Dan jika Partai Republik kehilangan mayoritas di DPR atau Senat pada tahun 2018, ini berarti sebuah akhir yang berdampak sangat buruk pada kurun dua tahun terakhir dari masa jabatan Trump yang pertama," ujar Hudak.
Tetapi, sejauh ini, penyelidikan oleh Robert Mueller tampaknya hanya berdampak sedikit pada pendukung utama Trump, kata komentator konservatif Michael Barone.
"Investigasi campur tangan Rusia ini kurang berdampak negatif pada Trump dan pemerintahannya, sesuatu yang tidak diinginkan oleh lawan-lawan politiknya," tukas Barone.
Untuk sementara ini, presiden dan juga pihak lainnya, masih terus bertanya-tanya kapan penyelidikan campur tangan Rusia ini akan berakhir dan apa temuannya. [my/jm]