Seorang wartawan Rusia hari Rabu (15/2) dijatuhi hukuman enam tahun penjara karena menuduh Angkatan Udara Rusia membom sebuah teater di kota Mariupol, Ukraina, April 2022 lalu, di mana banyak perempuan dan anak-anak berlindung.
Menurut pernyataan layanan pengadilan, pengadilan distrik Lenin di kota Barnaul di Siberia juga melarang Maria Ponomarenko bekerja sebagai wartawan selama lima tahun. Sebelumnya jaksa mengajukan tuntutan sembilan tahun penjara.
Media Rusia RusNews di mana Ponomarenko bekerja melaporkan, sebelum vonis dibacakan, wartawan perempuan itu mengatakan, “Patriotisme adalah cinta tanah air, dan cinta tanah air tidak boleh diungkapkan dengan mendorong kejahatan. Menyerang tetangga kita adalah kejahatan.”
Ponomarenko lebih jauh menegaskan, “Jika ini perang, sebut saja perang! Ini adalah kejahatan negara terhadap tentara, seperti meludahi kuburan para veteran.”
The Donetsk Regional Academic Drama Theatre di Mariupol hancur dalam serangan udara 16 Maret 2022. Lokasi itu digunakan sebagai tempat berlindung warga sipil selama pengepungan kota itu oleh Rusia.
Ukraina menuduh Rusia yang membom gedung teater itu. Namun, Rusia mengatakan gedung teater itu diledakkan oleh kaum nasionalis Ukraina.
BACA JUGA: Rusia Lancarkan Serangan Baru terhadap UkrainaPonomarenko ditahan pada bulan April karena memasang beberapa pesan di internet, yang berdasarkan undang-undang yang diberlakukan tidak lama setelah Presiden Vladimir Putin memerintahkan invasi ke Ukraina, dinilai sebagai kejahatan. Undang-undang itu memberlakukan hukuman berat terhadap mereka yang mendiskreditkan angkatan bersenjata.
Para pejabat Ukraina mengatakan sedikitnya 300 orang tewas dalam pemboman gedung teater itu.
Penyelidikan oleh Amnesty International menyimpulkan pasukan Rusia telah melakukan kejahatan perang dengan menyerang gedung teater itu. Laporan badan itu menyatakan sedikitnya 12 orang tewas, tetapi ada banyak lagi kematian yang tidak dilaporkan.
Rusia sebelumnya mengatakan akan berupaya keras menghindari jatuhnya warga sipil dalam “operasi militer khusus” di Ukraina itu.
Surat kabar Kommersant mengatakan Ponomarenko didiagnosa menderita “gangguan kepribadian histeris” selama dalam tahanan. Wartawan itu telah memotong pergelangan tangannya. Kuasa hukumnya mengatakan Ponomarenko menderita karena claustrophobia (rasa takut pada ruang tertutup.red) dan telah memecahkan kaca-kaca jendela. [em/ka]