Petugas Medis Palestina: 7 Demonstran Ditembak Israel

Seorang pria Palestina mengenakan topeng gas di dekat tumpukan ban yang terbakar dalam sebuah unjuk rasa di kota Ramallah, di Tepi Barat, tanggal 6 April 2018 (foto: AFP Photo/Abbas Momani)

Para petugas medis Palestina mengatakan pasukan Israel menewaskan tujuh pengunjuk rasa Palestina Jumat ketika ribuan demonstran berkumpul di perbatasan Israel-Gaza.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan, orang-orang yang tewas itu termasuk seorang berusia 16 tahun dan juga melaporkan bahwa 408 orang Palestina luka-luka dalam tindak kekerasan itu.

Kematian itu menyebabkan jumlah orang Palestina yang tewas oleh tembakan Israel sejak pekan lalu paling sedikit menjadi 27 orang.

Tentara Israel pada hari Jumat menembakkan gas air mata, peluru karet dan peluru tajam untuk mencegah pelanggaran pagar perbatasan. Para demonstran membakar ban di dekat pagar, menyebabkan asap hitam tebal mengepul ke udara.

Militer Israel mengatakan para pengunjuk rasa melemparkan beberapa alat peledak dan bom bensin dan mengatakan beberapa demonstran berusaha menerobos pagar perbatasan.

Demonstran Palestina telah mendirikan perkemahan beberapa ratus meter dari pagar yang memisahkan Israel dari Jalur Gaza. Sekelompok pemuda maju lebih dekat ke pagar untuk melempar batu atau membakar ban .

Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman menggambarkan protes itu sebagai provokasi dan memperingatkan bahwa siapapun yang mendekati pagar perbatasan akan membahayakan hidupnya sendiri.

Militer Israel memperkirakan jumlah demonstran hari Jumat sekitar 20.000. Itu lebih banyak dari beberapa hari terakhir, tetapi kurang dari 30.000 yang memprotes pada hari pertama demonstrasi tanggal 30 Maret. Pada hari itu, 17 orang Palestina tewas ditembak pasukan Israel.

Perserikatan Bangsa-Bangsa, Uni Eropa, dan kelompok- kelompok hak asasi mengatakan, menembaki demonstran yang tidak bersenjata adalah penggunaan kekuatan yang berlebihan, Israel menolak tuntutan mereka untuk diadakannya penyelidikan. [sp/ii]