Tujuh Staf Dephan AS Positif COVID-19 Setelah Tur Antar Pangkalan Militer

Juru bicara Pentagon John Kirby memberikan penjelasan kepada media (foto: dok).

Tujuh staf Departemen Pertahanan Amerika yang pekan lalu melakukan perjalanan ke berbagai pangkalan militer Amerika, termasuk Komando Indo-Pasifik di Hawaii, telah dinyatakan positif terjangkit virus corona.

Dalam sebuah pernyataan hari Kamis (23/12) juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan ketujuh staf yang terdiri dari personil sipil dan militer itu melakukan perjalanan ke pangkalan militer di Michigan, Colorado, Hawaii, California, dan Nebraska sebagai bagian dari lawatan Wakil Menteri Pertahanan Kathleen Hicks ke beberapa pangkalan militer dan pusat komando Amerika.

Hasil uji medis pada Hicks menunjukkan ia tidak terjangkit COVID-19.

Hicks baru melakukan kunjungan ke pangkalan-pangkalan Amerika itu ketika anggaran pemerintah Biden untuk 2023 mulai diketahui. Departemen Pertahanan berharap dapat memusatkan anggaran untuk militer guna menghadapi China dan Rusia.

BACA JUGA: Klaster Virus Corona Terkait Pangkalan Militer AS di Jepang Berkembang

Sebelum perjalanan dimulai semua staf telah divaksinasi dan diuji COVID-19. Kirby mengatakan staf yang diketahui positif kini telah dikarantina. Ditambahkannya, Pentagon telah menghubungi semua hotel, pangkalan militer dan personel lain yang mungkin telah melakukan kontak dengan mereka yang dinyatakan positif.

Selama kunjungan ke Pangkalan Angkatan Luar Angkasa Schriever di Colorado Springs, Colorado, Hicks melihat simulasi latihan ruang angkasa “Space Flag” yang dilakukan pasukan Amerika. Sementara ketika singgah di Hawaii, komandan pasukan mendemonstrasikan piranti lunak yang mereka buat untuk memprediksi bagaimana reaksi pemerintah China terhadap tindakan Amerika di wilayah itu, seperti penjualan militer, aktivitas militer yang didukung Amerika, hingga kunjungan anggota-anggota Kongres ke tempat-tempat penting seperti Taiwan.

Komando Indo-Pasifik mengawasi semua operasi militer Amerika di dan sekitar Samudera Pasifik dan Asia Selatan yang luas.

Semua staf dalam perjalanan itu mengikuti pedoman Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC), “termasuk pemakaian masker yang ketat dan menjaga jarak sosial bila memungkinkan,” ujar Kirby. [em/jm]