Sebanyak 17 universitas ternama di Amerika Serikat dan beberapa negara lain akan menawarkan kursus-kursus gratis di dunia maya.
Sebanyak 17 universitas ternama di Amerika Serikat dan negara-negara lain akan mulai menawarkan kursus-kursus gratis di dunia maya lewat sarana edukasi dunia maya bernama Coursera, ujar perusahaan tersebut pada Rabu (19/9).
Pernyataan dari Coursera yang berbasid di Mountain View, California, menggarisbawahi pertumbuhan pesat dari MOOC, atau kursus daring terbuka masif, yang membentuk kembali lanskap pendidikan tinggi.
Coursera, perusahaan yang didirikan oleh dua profesor ilmu komputer di Universitas Standford, akan menawarkan lebih dari 200 kurus dari 33 lembaga yang terbuka untuk siapa saja yang memiliki akses Internet. Pejabat perusahaan mengatakan bahwa situs tersebut telah memiliki 1,3 juta mahasiswa di seluruh dunia.
Mitra-mitra baru Coursera termasuk Universitas Brown, Columbia, Emory, Vanderbilt dan Wesleyan, serta Berklee College of Music dan Fakultas Kedokteran Mount Sinai.
Universitas asing yang ikut program ini adalah Universitas Hebrew di Yerusalem, Universitas British Columbia, Universitas London, Universitas Melbourne, dan Universitas Sain dan Teknologi Hong Kong, menurut Coursera.
Penambahan baru termasuk lima lembaga publik: Universitas Negeri Ohio, Universitas Florida, Universitas Pittsburgh, Universitas Maryland dan Universitas California di Irvine.
"Seiring mulai hilangnya batasan di dunia pendidikan tinggi, Coursera jelas merupakan pemain unggulan pada panggung global dan kami ingin bermitra dengan mereka,” ujar presiden Universitas Florida, Bernie Machen dalam pernyataan tertulis.
EdX, kompetitor Coursera yang dibuat oleh Universitas Harvard dan Institut Teknologi Massachusetts, mengumumkan bulan ini bahwa ia akan mulai memberikan mahasiswa opsi untuk mengambil ujian akhir yang diawasi, yang memungkinkan mereka mengambil sertifikat yang divalidasi secara independen untuk diperlihatkan pada calon atasan atau lembaga pendidikan.
Dalam laporan yang diterbitkan minggu lalu, Moody's Investors Service mengatakan bahwa pertumbuhan kursus daring dapat membantu universitas yang berpartisipasi mendapatkan sumber penghasilan baru, meningkatkan kesadaran akan nama mereka dan menjadi lebih efisien.
Namun Moody’s juga mengingatkan bahwa kursus-kursus tersebut, yang dapat mencapai jumlah mahasiswa yang tak terhingga di seluruh dunia, dapat merugikan dan mengurangi mahasiswa di lembaga pendidikan serta universitas nonprofit yang tidak terlalu selektif. (AP/Terence Chea)
Pernyataan dari Coursera yang berbasid di Mountain View, California, menggarisbawahi pertumbuhan pesat dari MOOC, atau kursus daring terbuka masif, yang membentuk kembali lanskap pendidikan tinggi.
Coursera, perusahaan yang didirikan oleh dua profesor ilmu komputer di Universitas Standford, akan menawarkan lebih dari 200 kurus dari 33 lembaga yang terbuka untuk siapa saja yang memiliki akses Internet. Pejabat perusahaan mengatakan bahwa situs tersebut telah memiliki 1,3 juta mahasiswa di seluruh dunia.
Mitra-mitra baru Coursera termasuk Universitas Brown, Columbia, Emory, Vanderbilt dan Wesleyan, serta Berklee College of Music dan Fakultas Kedokteran Mount Sinai.
Universitas asing yang ikut program ini adalah Universitas Hebrew di Yerusalem, Universitas British Columbia, Universitas London, Universitas Melbourne, dan Universitas Sain dan Teknologi Hong Kong, menurut Coursera.
Penambahan baru termasuk lima lembaga publik: Universitas Negeri Ohio, Universitas Florida, Universitas Pittsburgh, Universitas Maryland dan Universitas California di Irvine.
"Seiring mulai hilangnya batasan di dunia pendidikan tinggi, Coursera jelas merupakan pemain unggulan pada panggung global dan kami ingin bermitra dengan mereka,” ujar presiden Universitas Florida, Bernie Machen dalam pernyataan tertulis.
EdX, kompetitor Coursera yang dibuat oleh Universitas Harvard dan Institut Teknologi Massachusetts, mengumumkan bulan ini bahwa ia akan mulai memberikan mahasiswa opsi untuk mengambil ujian akhir yang diawasi, yang memungkinkan mereka mengambil sertifikat yang divalidasi secara independen untuk diperlihatkan pada calon atasan atau lembaga pendidikan.
Dalam laporan yang diterbitkan minggu lalu, Moody's Investors Service mengatakan bahwa pertumbuhan kursus daring dapat membantu universitas yang berpartisipasi mendapatkan sumber penghasilan baru, meningkatkan kesadaran akan nama mereka dan menjadi lebih efisien.
Namun Moody’s juga mengingatkan bahwa kursus-kursus tersebut, yang dapat mencapai jumlah mahasiswa yang tak terhingga di seluruh dunia, dapat merugikan dan mengurangi mahasiswa di lembaga pendidikan serta universitas nonprofit yang tidak terlalu selektif. (AP/Terence Chea)