Tunangan mendiang wartawan Jamal Khashoggi, Jumat (1/10), mempertanyakan komitmen Presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk meminta pertanggungjawaban Kerajaan Saudi tiga tahun setelah terjadinya pembunuhan brutal terhadapnya.
Menandai peringatan kematian Khashoggi, Hatice Cengiz melakukan perjalanan ke Washington untuk melakukan demonstrasi di luar kedutaan Saudi dan berjaga di dekat Gedung Capitol di mana dia memampang potret Khashoggi yang terbuat dari kolom surat kabar.
Dia menyuarakan kekecewaan beberapa hari menjelang peringatan itu. Penasihat keamanan nasional Biden, Jake Sullivan, bertemu dengan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman yang menurut intelijen AS memerintahkan pembunuhan itu.
"Apakah seperti ini pertanggungjawaban yang dijanjikan Biden?" tanyanya pada acara yang diselenggarakan oleh kelompok-kelompok hak asasi manusia.
BACA JUGA: Pelaku Pembunuhan Khashoggi Pernah Berlatih Paramilter di AS"MBS mengambil Jamal dari saya dan seluruh dunia. Apakah Anda akan meminta pertanggungjawabannya atau akankah Anda memberi penghargaan kepada para pembunuh ini?" katanya, mengacu pada pewaris tahta kerajaan berusia 36 tahun itu.
Khashoggi, seorang Saudi terkemuka yang tinggal di pengasingan di Amerika Serikat, mengkritisi MBS di kolom The Washington Post.
Pada 2 Oktober 2018, ia memasuki konsulat Saudi di Istanbul untuk mengurus dokumen untuk menikahi Cengiz, yang berkewarganegaraan Turki. Menurut pejabat AS dan Turki, regu pembunuh Saudi yang telah menunggu kemudian mencekiknya dan memotong-motong tubuhnya.
Presiden AS pada saat itu Donald Trump mengecilkan episode tersebut, dengan mengatakan bahwa lebih penting bahwa Arab Saudi membeli senjata AS dan berbagi permusuhan terhadap Iran.
Biden bersumpah akan melakukan pendekatan yang lebih keras, mendeklasifikasi intelijen dan menjatuhkan sanksi kepada Saudi meskipun tidak pada putra mahkota itu sendiri. [ah]