Pemerintah Tunisia telah mengekstradiksi mantan perdana menteri Libya, Al-Baghdadi Al-Mahmoudi, Minggu (24/6).
Tunisia telah mengekstradisi seorang mantan perdana menteri Libya yang ditahan, kembali ke Libya hari Minggu, yang kemungkinan akan memancing pertentangan di antara para pemimpin Tunisia yang tidak sependapat mengenai apakah akan mengirimnya kembali.
Pihak berwenang Tunisia menangkap Al-Baghdadi Al-Mahmoudi tahun lalu ketika ia melarikan diri ke Tunisia dari Libya. Ia adalah perdana menteri terakhir Moammar Gaddafi sebelum pemerintahan diktator itu runtuh.
Pemerintah baru Libya ingin mengajukan Mahmoudi ke pengadilan atas tuduhan kejahatan terhadap rakyat Libya.
Presiden Tunisia Moncef Marzouki mengatakan ia khawatir Mahmoudi tidak akan mendapat peradilan yang adil di Libya, dan kemungkinan akan disiksa atau dihukum mati. Tetapi, Perdana Menteri Hamadi Jebali menandatangani perintah ekstradisi itu, yang tampaknya tanpa sepengetahuan Presiden Tunisia atau persetujuannya.
Kantor Marzouki mengatakan ekstradisi itu dapat menimbulkan krisis politik di Tunisia dan dapat berakibat besar.
Delegasi pejabat Tunisia telah berkunjung ke Tripoli untuk meminta jaminan bahwa Mahmoudi akan diperlakukan dengan adil.
Ketiga partai dalam koalisi yang memerintah Tunisia membagi jabatan tertinggi pemerintahan, yakni, presiden, perdana menteri, dan ketua parlemen.
Pihak berwenang Tunisia menangkap Al-Baghdadi Al-Mahmoudi tahun lalu ketika ia melarikan diri ke Tunisia dari Libya. Ia adalah perdana menteri terakhir Moammar Gaddafi sebelum pemerintahan diktator itu runtuh.
Pemerintah baru Libya ingin mengajukan Mahmoudi ke pengadilan atas tuduhan kejahatan terhadap rakyat Libya.
Presiden Tunisia Moncef Marzouki mengatakan ia khawatir Mahmoudi tidak akan mendapat peradilan yang adil di Libya, dan kemungkinan akan disiksa atau dihukum mati. Tetapi, Perdana Menteri Hamadi Jebali menandatangani perintah ekstradisi itu, yang tampaknya tanpa sepengetahuan Presiden Tunisia atau persetujuannya.
Kantor Marzouki mengatakan ekstradisi itu dapat menimbulkan krisis politik di Tunisia dan dapat berakibat besar.
Delegasi pejabat Tunisia telah berkunjung ke Tripoli untuk meminta jaminan bahwa Mahmoudi akan diperlakukan dengan adil.
Ketiga partai dalam koalisi yang memerintah Tunisia membagi jabatan tertinggi pemerintahan, yakni, presiden, perdana menteri, dan ketua parlemen.