Puluhan dokter dan tenaga medis di Peru memulai aksi mogok kerja selama 48 jam pada hari Rabu (17/7) dengan berunjuk rasa di depan gedung kementerian kesehatan setempat untuk menuntut kondisi kerja yang lebih baik.
Para demonstran, yang di antaranya mengenakan jubah khas medis berwarna putih, menyerukan pendanaan yang lebih baik bagi rumah sakit-rumah sakit negeri di negara itu dan gaji yang lebih baik bagi tenaga kesehatan.
Sederet polisi dengan perlengkapan antihuru-hara berusaha menghentikan aksi protes di luar gedung kementerian, sehingga menyebabkan perselisihan di antara kedua pihak.
BACA JUGA: Aksi Mogok Kerja Mekanik Masuki Hari Ketiga, WestJet Kanada Batalkan 800 PenerbanganMassa mengatakan, apabila tuntutan mereka tidak dipenuhi, mereka akan melakukan mogok kerja tanpa batas waktu, yang akan secara tidak proporsional berdampak pada warga menengah ke bawah.
Dr. Ivette Mendoza, presiden Federasi Dokter Peru, mengatakan bahwa rumah sakit-rumah sakit di Lima kekurangan obat-obatan, persediaan dan peralatan di antara hal lainnya. Rumah sakit-rumah sakit di daerah terkena dampak lebih parah.
“Kami telah berjuang selama bertahun-tahun dengan berunjuk rasa dan mogok kerja agar anggarannya ditingkatkan,” katanya.
“Yang kami minta adalah agar menteri melakukan pekerjaannya dan mematuhi standar dasar.” [rd/em]