Pasukan Perbatasan Irak, Kamis (23/2) mulai mengirimkan pasukan penegak hukum, mengerahkan unit-unit, dan membangun pos-pos baru di daerah pegunungan di distrik Amadiyah di provinsi Dohuk, dekat perbatasan dengan Turki di bagian utara Irak.
Komando Pasukan Perbatasan Irak dalam sebuah pernyataan tertulis mengatakan "pasukan Brigade Perbatasan Pertama mampu maju menuju titik nol di perbatasan dan mempertahankan pos-pos perbatasan. Bendera Irak dikibarkan di jalur perbatasan Irak-Turki di sub-distrik Shiladize, Amadiyah."
Pos-pos militer baru itu akan dilengkapi dengan teknologi modern untuk mengontrol perbatasan secara efektif dan untuk menghadapi para penjahat, kata pernyataan itu.
Penempatan baru pasukan ini dilakukan setelah Turki mengintensifkan operasi militer dan penembakan di berbagai daerah di bagian utara Irak.
Dua warga sipil tewas dan sejumlah lainnya terluka akibat pengeboman pesawat tempur Turki pada 20 Februari lalu.
Sementara itu Partai Pekerja Kurdistan (PKK) telah memperingatkan warga sipil dan pasukan peshmerga Kurdi untuk tidak mendekati pos-pos Turki di bagian utara Irak, karena mereka akan melakukan pengeboman dan wilayah itu dianggap sebagai zona perang dan target yang sah bagi pasukan mereka.
Turki telah melakukan banyak serangan lintas batas terhadap PKK di bagian utara Irak.
PKK, yang memiliki basis di bagian utara Irak, dianggap sebagai organisasi teror oleh sekutu-sekutu Barat Turki, termasuk Amerika. Puluhan ribu orang telah tewas sejak dimulainya konflik pada tahun 1984. [em/lt]