Pihak berwenang Turki telah menyita muatan gelap sebuah pesawat penumpang Suriah dengan rute penerbangan Moskow-Damaskus yang dipaksa mendarat di Ankara.
Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu mengatakan hari Rabu (11/10) bahwa pihak berwenang di bandara Esenboga Ankara menyita barang-barang yang melanggar peraturan penerbangan sipil internasional. Menurutnya, pesawat Airbus A320 Syrian Air dengan 30 penumpang dan awak itu akan diizinkan meneruskan perjalanannya ke ibukota Suriah tanpa membawa barang-barang tersebut.
Jaringan televisi Turki NTV mengatakan bahan-bahan yang disita, antara lain, suku-cadang misil. Pemerintah Suriah belum menanggapi insiden itu.
Pesawat-pesawat tempur Turki memaksa pesawat Suriah itu mendarat di ibukota Turki atas kecurigaan bahwa pesawat itu membawa senjata dari Rusia untuk pemerintahan Presiden Bashar al-Assad di Suriah, sekutu lama Rusia.
Assad telah berjuang selama 18 bulan melawan pergolakan pemberontak yang berupaya mengakhiri kekuasaan Assad yang sudah 11 tahun di negara itu. Media Rusia mengatakan 17 warga Rusia ikut dalam pesawat Suriah itu dan para diplomat Rusia telah dikirim ke bandara tersebut untuk melindungi hak-hak mereka.
Davutoglu mengatakan Ankara bertekad untuk menghentikan arus senjata ke rejim Suriah yang dianggap telah melakukan pembantaian kejam terhadap rakyatnya sendiri. Turki merupakan salah satu lawan Assad yang kuat di kawasan itu dan menyediakan tempat perlindungan bagi banyak pemberontak yang memimpin pergolakan di Suriah.
Jaringan televisi Turki NTV mengatakan bahan-bahan yang disita, antara lain, suku-cadang misil. Pemerintah Suriah belum menanggapi insiden itu.
Pesawat-pesawat tempur Turki memaksa pesawat Suriah itu mendarat di ibukota Turki atas kecurigaan bahwa pesawat itu membawa senjata dari Rusia untuk pemerintahan Presiden Bashar al-Assad di Suriah, sekutu lama Rusia.
Assad telah berjuang selama 18 bulan melawan pergolakan pemberontak yang berupaya mengakhiri kekuasaan Assad yang sudah 11 tahun di negara itu. Media Rusia mengatakan 17 warga Rusia ikut dalam pesawat Suriah itu dan para diplomat Rusia telah dikirim ke bandara tersebut untuk melindungi hak-hak mereka.
Davutoglu mengatakan Ankara bertekad untuk menghentikan arus senjata ke rejim Suriah yang dianggap telah melakukan pembantaian kejam terhadap rakyatnya sendiri. Turki merupakan salah satu lawan Assad yang kuat di kawasan itu dan menyediakan tempat perlindungan bagi banyak pemberontak yang memimpin pergolakan di Suriah.