Twitter Ingin Tarik Lebih Banyak Pengguna Sambil Cari CEO

  • Associated Press

Mantan CEO Twitter Dick Costolo, mundur karena kritikan atas kinerja keuangan Twitter yang mengecewakan dan turunnya harga saham. (Foto: Dok)

Meski namanya dikenal luas dan memiliki lebih dari 300 juta pengguna, Twitter kesulitan memperluas daya tariknya dan pertumbuhan pengguna telah melambat secara dramatis.

Tugas Twitter yang paling mendesak adalah memilih CEO baru. Namun selain itu adalah meyakinkan lebih banyak orang bahwa layanan mereka penting, mudah digunakan dan tidak hanya ditujukan untuk selebritis, remaja 16 tahun dan pecandu berita.

Untuk itu, sekarang ada promosi-promosi besar, seperti kampanye Piala Dunia tahun lalu dan pengembangan konten serta kontrak iklan dengan Liga Sepakbola Nasional AS (NFL) tahun ini untuk membantu memperluas audiensnya.

Ada juga beberapa perubahan kecil yang dirancang untuk membantu orang menemukan fitur-fitur baru atau memanfaatkan alat-alat yang mungkin mereka tidak sadari sebelumnya. Kemudian ada juga penjelasan-penjelasan dasar.

Baru-baru ini, beberapa pengguna Twitter mendapat pesan yang menyebutkan "Retweet untuk berbagi hal yang menarik dengan pengikutmu."

Meski ini saran yang mendasar untuk banyak orang, hal ini menunjukkan bahwa Twitter masih mencoba mengajarkan orang-orang bagaimana menggunakan layanannya. Retweet, dalam bahasa Twitter, berarti mengirim unggahan orang lain di Twitter kepada para pengguna Anda, mirip dengan fungsi 'forward' pada email.

Meski nama mereka dikenal secara luas dan layanannya memiliki lebih dari 300 juta pengguna, Twitter telah kesulitan memperluas daya tariknya dan pertumbuhan pengguna telah melambat secara dramatis. Sebagai pembanding, Facebook memiliki hampir 1,5 miliar anggota.

"Kami memiliki kesadaran merk yang tinggi secara global," ujar salah satu pendiri dan penjabat CEO Jack Dorsey dalam sebuah konferensi video untuk membahas hasil-hasil keuangan mereka.

"Orang-orang di seluruh dunia tahu kekuatan Twitter, tapi tidak jelas mengapa mereka harus memanfaatkannya sendiri."

Dengan melambatnya pertumbuhan, manajemen Twitter menyadari bahwa layanan itu terlalu membingungkan saat dipakai. Kepala Keuangan Anthony Noto mengatkaan perusahaan "tidak mengkomunikasikan nilai unik Twitter dengan jelas" dan sebagai akibatnya, orang-orang yang tidak menggunakan Twitter terus bertanya mengapa mereka harus melakukannya.

"Produk ini masih terlalu sulit untuk digunakan. Seperti yang disebut Jack, kita perlu menyederhanakan produk ini agar setiap orang bisa mendapatkan nilai dari Twitter lebih cepat," ujarnya.

Dorsey menjadi penjabat CEO setelah Dick Costolo mundur tanggal 1 Juli di tengah kritikan atas kinerja keuangan Twitter yang mengecewakan dan turunnya harga saham. Selain Dorsey, Adam Bain, kepala pendapatan dan kemitraan, juga dilihat sebagai calon kuat untuk CEO tetap.