Ucapan tidak resmi Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry telah membuka pintu penyelesaian diplomatik yang kemungkinan akan menghindarkan serangan militer Amerika terhadap Suriah.
Ketika seorang wartawan di London mengajukan pertanyaan kepada Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry mengenai apakah ada yang dapat dilakukan oleh Suriah untuk menghindarkan serangan militer Amerika, hari Senin (9/9), Kerry mengatakan pemerintahan Bashar al-Assad dapat menyerahkan semua senjata kimianya sebelum akhir pekan ini. Kerry kemudian mengatakan ia berbicara tanpa mengharapkan jawaban dan bukan mengajukan usul.
Tetapi, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov memegang ucapan Kerry itu. Ia mengatakan Moskow akan mendorong Suriah untuk menempatkan senjatanya di bawah pengawasan internasional, dimana senjata itu akan dibongkar.
Menteri Luar Negeri Suriah Walid al-Moallem mendukung gagasan Rusia itu, dengan mengatakan itulah satu cara untuk menghindarkan apa yang disebutnya 'agresi Amerika'.
Wakil Penasehat Keamanan Nasional Amerika Tony Blinken mengatakan Gedung Putih akan meninjau dengan seksama tawaran Rusia itu.
Senin malam, pemimpin mayoritas Senat Amerika Harry Reid menangguhkan pemungutan suara awal yang ditetapkan untuk hari Rabu (11/9) mengenai pengesahan penggunaan kekuatan militer di Suriah, karena prakarsa diplomatik yang baru ini.
Tetapi, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov memegang ucapan Kerry itu. Ia mengatakan Moskow akan mendorong Suriah untuk menempatkan senjatanya di bawah pengawasan internasional, dimana senjata itu akan dibongkar.
Menteri Luar Negeri Suriah Walid al-Moallem mendukung gagasan Rusia itu, dengan mengatakan itulah satu cara untuk menghindarkan apa yang disebutnya 'agresi Amerika'.
Wakil Penasehat Keamanan Nasional Amerika Tony Blinken mengatakan Gedung Putih akan meninjau dengan seksama tawaran Rusia itu.
Senin malam, pemimpin mayoritas Senat Amerika Harry Reid menangguhkan pemungutan suara awal yang ditetapkan untuk hari Rabu (11/9) mengenai pengesahan penggunaan kekuatan militer di Suriah, karena prakarsa diplomatik yang baru ini.