Sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa panas dapat mempengaruhi intelek orang dewasa muda yang sehat. Kinerja kognitif yang lebih buruk diamati pada siswa yang tidur di ruangan yang tidak ber-AC selama gelombang panas.
Peneliti dari Harvard University merekrut 24 siswa yang tidur dalam ruangan ber-AC dan 20 mahasiswa yang tidur di kamar tanpa AC sebelum, selama dan setelah gelombang panas di kawasan Boston.
Mereka mencatat suhu, kelembaban relatif, karbon dioksida, dan kebisingan di setiap kamar tidur dalam penelitian itu.
Setelah 12 hari, para peneliti terkejut dengan data yang diperoleh.
Hasil penelitian menunjukkan para siswa yang tidak memiliki pendingin udara secara signifikan lebih buruk dalam tes kognitif dasar. Secara khusus, berada dalam ruangan tanpa AC selama gelombang panas mempengaruhi secara negatif waktu reaksi mereka ketika harus membuat penilaian cepat.
Daisy Chang, pakar psikologi organisasi dari Michigan State University di East Lansing menyatakan, "Ini belum tentu secara langsung karena efek terkena panas. [Panas] bisa mempengaruhi kualitas tidur mereka sehingga mereka kurang istirahat, memiliki lebih sedikit energi, atau sumber daya mental, atau kemampuan untuk fokus."
Paparan panas yang ekstrim adalah pembunuh terbesar dari semua fenomena iklim di Amerika Serikat, membunuh 7.000 orang antara 1999 dan 2010. 2016 adalah tahun terpanas dalam catatan selama 200 tahun terakhir. [rw/ii]