Para penyelidik di Uganda mengatakan mereka telah menangkap otak di belakang serangan bom kembar bulan lalu yang menewaskan 76 orang di Kampala.
Ke-empat pria Uganda itu mengakui keterlibatan mereka dalam serangan itu sewaktu jumpa pers hari Kamis. Pemboman itu menarget sebuah restoran dan sebuah klub di mana orang berkumpul untuk menonton pertandingan final sepakbola Piala Dunia.
Pemimpin para penyerang itu mengatakan ia ingin membunuh orang-orang Amerika karena keyakinan agama. Menurutnya, ia adalah anggota al-Shabab, sebuah kelompok militan terkait al-Qaida yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan bunuh diri ganda itu.
Pihak berwenang di Uganda dan Kenya telah menahan sejumlah orang lagi yang mereka yakini terkait dengan ke-dua pemboman itu. Akhir bulan lalu, sebuah pengadilan Uganda mendakwa tiga orang setelah menangkap sekitar 20 orang lain sehubungan dengan serangan bom kembar itu.