Ukraina Bergelut untuk Pertahankan Bandara Strategis

Sukarelawan dari batalyon Azov battalion menaiki sebuah bis menuju bagian timur Ukraina untuk bergabung melawan separatis pro-Rusia di Kyiv, 17 Januari 2015.

Pemerintah Ukraina hari Sabtu (18/1) mengerahkan tentara bantuan dan pasokan darurat ke sebuah bandara strategis dekat perbatasan dengan Rusia, sementara ledakan dan tembakan oleh pemberontak terus mengguncang daerah itu.

Tentara pemerintah menyebut gempuran oleh separatis pro-Rusia di bandara Donetsk tersebut sebagai yang terberat selama pemberontakan sembilan bulan ini. Kantor berita Perancis melaporkan enam orang tewas.

Lewat televisi di Kyiv, juru bicara militer Ukraina Andriy Lysenko menyebut situasi di bandara itu “memang sulit.” Tetapi lanjutnya, “situasi masih dibawah kendali pemerintah” dan pasukan pemerintah terus mendapat pasokan amunisi, makanan dan obat-obatan.

Minggu ini, pemberontak mengklaim hampir merebut bandara itu yang kini tampak sulit dikenali akibat pertempuran besar selama berbulan-bulan.

Sementara itu, babak baru perundingan antara pemerintah dan separatis gagal berlangsung. Perundingan itu sedianya dilakukan hari Jumat di Minsk, ibukota Belarus, namun tidak ada perwakilan dari kedua pihak yang hadir, menurut kantor berita Interfax.

Pihak pemantau Eropa mengatakan lebih dari 4.700 orang telah tewas sejak separatis mengangkat senjata bulan April tahun lalu.