Wakil Menteri Luar Negeri Ukraina, Emine Dzhaparova, mengatakan bahwa negaranya akan mengupayakan disahkannya resolusi di Majelis Umum PBB yang akan mewujudkan formula 10 poin perdamaian Presiden Volodymyr Zelenskyy.
“Pimpinan Ukraina memutuskan bahwa prioritas nomor satu yang akan dipertimbangkan pada Februari adalah resolusi yang didedikasikan untuk formula perdamaian,” kata Dzhaparova, pada Kamis (12/1), kepada wartawan di PBB, di mana ia menghadiri pertemuan Dewan Keamanan tentang aturan hukum.
24 Februari mendatang merupakan tepat satu tahun sejak Presiden Vladimir Putin melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina.
Dalam pidatonya melalui video di KTT G20 November lalu, Presiden Zelenskyy menyampaikan 10 poin visinya untuk mengakhiri perang Rusia melawan negaranya. Poin-poin itu mencakup penarikan pasukan Rusia dan dihentikannya kekerasan, serta keamanan nuklir, ketahanan pangan dan energi, pembebasan tawanan perang dan orang yang dideportasi.
Namun, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan bahwa para pejabat Kremlin akan menolak "formula perdamaian" Zelenskyy sebagai dasar negosiasi. Ia menyebut niat Ukraina untuk mengusir Rusia dari Ukraina timur dan Semenanjung Krimea "sebuah ilusi," menurut kantor berita pemerintah Rusia, RIA.
Pengadilan Kriminal Internasional di Den Haag sedang menyelidiki kemungkinan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan di wilayah Ukraina sejak invasi Rusia. [ka/lt]