Perwakilan dari 50 negara, termasuk semua anggota NATO, berkumpul di Ramstein Air Base, pangkalan Angkatan Udara AS di Jerman pada Jumat (20/1) untuk membahas cara terbaik untuk membantu Ukraina selagi berperang melawan invasi Rusia selama hampir setahun.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin bertemu dengan rekan-rekannya, yang terbaru dalam serangkaian pertemuan di antara sekutu Barat sejak serangan Rusia, di mana lebih banyak bantuan akan diumumkan oleh negara-negara lain. Sejauh ini, Jerman dan Amerika Serikat menolak dengan tegas untuk memasok tank Leopard 2 dan Abrams yang diminta Ukraina.
Austin mengatakan “kami akan memperbarui komitmen bersama kami untuk mendukung pertahanan diri Ukraina dalam jangka panjang” pada pertemuan Ramstein ini, tetapi tidak menyebutkan peralatan baru secara spesifik.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah menjelaskan bahwa yang dibutuhkan Ukraina adalah pasokan tank modern. Dalam pidato video pada Kamis (19/1) malam, dia mengatakan negaranya mengharapkan “keputusan yang kuat” dan “paket bantuan militer yang kuat dari Amerika Serikat.”
Beberapa jam setelah Ukraina mendesak sekutu Baratnya untuk mengirim tank guna membantu pasukannya mengalahkan Rusia, Amerika Serikat pada hari Kamis mengumumkan lebih dari $2,5 miliar bantuan militer, tetapi tanpa tank.
Paket persenjataan AS terbaru mencakup 59 Kendaraan Tempur Bradley dan 90 pengangkut personel lapis baja Stryker. Kendaraan tersebut dilengkapi dengan tiga jenis rudal, puluhan ribu peluru artileri dan mortir, serta tambahan Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (High Mobility Artillery Rocket System/HIMARS) dan sistem pertahanan udara lainnya.
BACA JUGA: Pentagon Kecam Moskow Karena Menarget Warga SipilDengan paket bantuan yang baru itu, total bantuan militer Amerika ke Ukraina menjadi hampir $27 miliar sejak invasi Rusia hampir setahun lalu.
Dalam pernyataan bersama pada hari Kamis, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba dan Menteri Pertahanan Oleksii Reznikov mengucapkan terima kasih kepada 50 negara yang telah membantu memperkuat pertahanan Ukraina, tetapi mereka mengatakan militer Rusia memiliki “keunggulan kuantitatif yang substansial dalam pasukan, persenjataan, dan peralatan militer.” [lt/ab]