Upaya Ukraina untuk mempercepat usahanya bergabung dengan NATO, menyusul pencaplokan Rusia atas empat lagi wilayah Ukraina, disambut dengan hati-hati di Brussels dan Washington. Para pejabat tinggi berusaha mengalihkan fokus ke dukungan mereka yang kuat untuk Kyiv.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy Jumat (30/9) mengunggah video ke media sosial. Ia tampak menandatangani upaya resmi untuk percepatan keanggotaan dengan aliansi Barat.
“De facto, kami telah menuju NATO,” kata Zelenskyy dalam pernyataan yang menyertai video tersebut.
"Hari ini, Ukraina mengajukan permohonan untuk menjadikannya de jure," tandasnya.
BACA JUGA: Rusia Dijadwalkan Rayakan Aneksasi Wilayah UkrainaKetika ditanya dalam briefing apakah aliansi akan bergerak cepat menanggapi aplikasi Ukraina, Sekjen NATO Jens Stoltenberg menolak.
“Fokus kami kini adalah memberi dukungan langsung ke Ukraina, untuk membantu Ukraina mempertahankan diri melawan invasi brutal Rusia,” kata Stoltenberg kepada wartawan.
Para pejabat NATO dan negara-negara anggota NATO telah lama mengatakan bahwa negara-negara berdaulat, seperti Ukraina, harus memiliki kebebasan untuk menjadi anggota aliansi itu. Dan Juni lalu, Ukraina menghadiri pertemuan puncak kepala negara dan pemerintahan NATO di Madrid. Namun, NATO tidak tergesa-gesa untuk memberi Ukraina keanggotaan penuh.
Rusia berulang kali menyebut kemungkinan ekspansi NATO sebagai ancaman eksistensial, sementara berargumen sebelum invasi ke Ukraina pada Februari bahwa keanggotaan Ukraina di NATO akan menjadi provokasi. Namun, menurut pejabat Barat dan Amerika, tindakan Rusia itu memiliki efek yang berlawanan. Swedia dan Finlandia justru bergabung dengan NATO pada Juli. [ka/pp]