Sekjen NATO Jens Stoltenberg, Kamis (28/9) mengatakan bahwa pasukan Ukraina “secara bertahap membuat kemajuan” dalam menghadapi pertempuran sengit dan bahwa ia terus menerus mendesak sekutu untuk memberikan lebih banyak bantuan, meningkatkan produksi pertahanan dan mempercepat pengiriman senjata untuk Ukraina.
“Semakin kuat Ukraina, semakin dekat kita mengakhiri agresi Rusia,” kata Stoltenberg kepada wartawan di Kyiv.
Berbicara bersama dengan Presiden Volodymyr Zelenskyy, Stoltenberg mengatakan NATO memiliki kontrak kerangka kerja bernilai $2,5 miliar untuk mendapatkan amunisi penting bagi Ukraina.
Stoltenberg mengatakan bahwa memberi Ukraina apa yang diperlukannya untuk memenangkan perang merupakan kepentingan keamanan NATO.
Sementara itu, militer Ukraina, Kamis (28/9) mengatakan pertahanan udaranya menembak jatuh 34 dari 44 drone Shahed yang digunakan Rusia untuk menyerang negara itu pada malam sebelumnya.
Daerah-daerah yang menjadi target serangan antara lain Mykolaiv, Odesa dan Kirovohrad.
Gubernur Odesa Oleh Kiper mengatakan di aplikasi Telegram bahwa tidak ada korban di sana. Ia mengatakan tidak ada kerusakan, hanya beberapa kebakaran kecil di rerumputan karena tertimpa puing-puing yang jatuh.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan dalam pidato hariannya Rabu malam bahwa para pejuang negaranya “perlu lebih banyak sarana untuk menghancurkan rudal Rusia, Shahed dan drone tempur lainnya, serta pesawat Rusia.”
Zelenskyy menyampaikan terima kasihnya kepada “semua orang di dunia yang telah membantu dan bersedia meningkatkan bantuan bagi negara kami dengan sarana yang dapat memberi lebih banyak perlindungan terhadap teror Rusia.”
Anggota Wagner
Sekitar 500 tentara bayaran Wagner yang berjuang bersama pasukan Rusia di Ukraina sebelum melarikan diri ke Belarus seusai pemberontakan singkat pada Juni lalu, kini telah kembali ke garis depan untuk bertempur lagi melawan pasukan Kyiv, kata seorang juru bicara Angkatan Darat Ukraina hari Rabu.
Pendiri Wagner Yevgeny Prigozhin tewas dalam kecelakaan pesawat di Rusia bulan lalu, sehingga menimbulkan pertanyaan mengenai masa depan pasukannya. Beberapa di antara mereka, kemungkinan hingga 6.000 orang, telah berada di Belarus selama tiga bulan, sementara yang lainnya telah dikerahkan ke Afrika, di mana Wagner juga memiliki kegiatan yang sedang berjalan.
Sekarang, sekitar 500 tentara Wagner telah mulai bertempur untuk Rusia di Ukraina, kata Ilya Yevlash, juru bicara Pasukan Kelompok Timur Ukraina, kepada badan penyiaran RBC-Ukraine. Ia mengatakan Kementerian Pertahanan Rusia telah merundingkan kembali kontrak dengan para tentara bayaran yang kembali.
“Orang-orang ini memang termasuk di antara yang paling terlatih di militer Rusia, tetapi mereka tidak akan berdampak signifikan,” kata Yevlash.
Sebagian besar pasukan Wagner yang sebelumnya berperang di Ukraina telah ambil bagian dalam pemberontakan singkat. Akan tetapi mereka pindah ke Belarus di bawah kesepakatan yang dirundingkan pemimpin Belarus, Alexander Lukashenko, dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Yevlash mengatakan kamp-kamp di Belarus kini dibubarkan.
Penyebab kecelakaan pesawat yang menewaskan Prigozhin dan para pemimpin Wagner lainnya belum dipastikan. Akan tetapi banyak pejabat Barat yang percaya ini adalah pembalasan Putin atas pemberontakan yang dipimpin Prigozhin, suatu gerakan tentara terhadap Moskow yang mendadak ia batalkan.
Dalam beberapa pekan setelah itu, Prigozhin bertemu dengan Putin di Kremlin dan bepergian secara bebas di Rusia sebelum pesawatnya jatuh. [uh/lt]