Lima rudal Rusia yang memiliki kekuatan "super" menghantam Lviv, kota yang terletak di bagian barat Ukraina yang selama ini terhindar dari serangan sejak invasi Rusia terhadap negara tetangganya yang cenderung pro Barat dua bulan yang lalu. nformasi tersebut disampaikan oleh Wali Kota Lviv Andriy Sadovy pada Senin (18/4).
Seorang warga Lviv mengatakan kepada AFP bahwa mereka bisa melihat awan tebal asap kelabu membumbung di langit di atas beberapa blok flat. Sadovy menulis di Telegram bahwa tim evakuasi sudah berada di lokasi.
Serangan di Lviv terjadi ketika pasukan Rusia selama beberapa hari terakhir mengintensifkan serangannya di Ibu Kota Kyiv lebih jauh ke timur. Mereka menargetkan untuk menghantam beberapa fasilitas yang memproduksi perangkat keras militer.
BACA JUGA: Ukraina: Kota Mariupol Masih Bertahan"Lima serangan rudal yang kuat sekaligus menyerang infrastruktur sipil kota tua Eropa Lviv," cuit pembantu presiden Ukraina Mykhaylo Podolyak di Twitter.
"Rusia terus secara biadab menyerang kota-kota Ukraina dari udara, mereka dengan sinis menyatakan kepada seluruh dunia bahwa adalah 'hak' mereka untuk membunuh warga Ukraina," tambahnya.
Sadovy belum memberikan konfirmasi mengenai korban tewas atau cedera setelah serangan itu.
Rusia telah memborbardir Lviv pada akhir Maret, seiring dengan target Moskow untuk menghantam depot bahan bakar. Insiden tersebut melukai lima orang. Pada 18 Maret, pemboman menghantam sebuah pabrik perbaikan pesawat di dekat bandara Lviv. Tidak ada korban cedera yang dilaporkan.
Rudal jelajah Rusia pada 13 Maret menargetkan pangkalan militer utama sekitar 40 kilometer barat laut Lviv, menewaskan sedikitnya 35 orang dan melukai 134 orang.
Letaknya yang dekat dengan perbatasan Polandia membuat Lviv menjadi kota bagi orang-orang terlantar untuk berlindung. Pada masa awal perang, Lviv menjadi tuan rumah beberapa kedutaan Barat yang dipindahkan dari Kyiv. [ah/rs]