Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba pada Senin (2/10) mengatakan ia percaya Amerika Serikat (AS) “akan dapat menemukan solusi yang diperlukan” untuk melanjutkan bantuan militer bagi Ukraina.
Berbicara kepada para wartawan di samping Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell, Kuleba mengatakan Ukraina telah mengadakan pembahasan mendalam dengan para legislator AS dari fraksi Demokrat dan Republik.
Ia menggambarkan keputusan para legislator AS untuk menghapus dukungan finansial bagi Ukraina dari legislasi anggaran sementara yang disahkan pada Sabtu (30/9) untuk mencegah penutupan operasi pemerintah federal itu sebagai “insiden,” bukannya perubahan dukungan yang sistemik.
BACA JUGA: Biden: Bantuan Ukraina Harus Disetujui usai Kesepakatan RUU Anggaran“Kami tidak merasa bahwa dukungan AS telah hancur, karena AS memahami apa yang dipertaruhkan di Ukraina jauh lebih besar daripada Ukraina, ini adalah masalah stabilitas dan kepastian dunia,” kata Kuleba.
Borrell, yang memimpin pertemuan Dewan Luar Negeri Uni Eropa di Kyiv pada Senin mengatakan ia juga percaya suatu penyelesaian akan ditemukan untuk melanjutkan bantuan AS bagi Ukraina.
Legislasi AS untuk mempertahankan pemerintah federal tetap beroperasi hingga 17 November menghapus bantuan tambahan untuk Ukraina, suatu prioritas Gedung Putih yang ditentang oleh semakin banyak legislator dari fraksi Republik.
Dalam pidato pada Minggu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan tidak ada sesuatu pun yang akan melemahkan perjuangan negaranya melawan Rusia.
Presiden AS Joe Biden pada Minggu menekan para anggota fraksi Republik di Kongres agar mendukung legislasi untuk memberi lebih banyak bantuan bagi Ukraina, dengan mengatakan ia “muak dan lelah” akan menyerempet bahaya politik yang hampir menyebabkan penutupan kegiatan pemerintahan.
“Kita tidak dapat membiarkan dukungan Amerika untuk Ukraina terganggu dalam kondisi apa pun. Saya sepenuhnya berharap Ketua DPR memenuhi komitmennya untuk menjamin legislasi dan dukungan yang diperlukan untuk membantu Ukraina sewaktu mereka membela diri dari agresi dan kekejaman,” katanya kepada para wartawan di Gedung Putih.
Banyak legislator, bagaimanapun, mengakui bahwa meraih dukungan bagi bantuan untuk Ukraina di Kongres semakin sulit karena perang antara Rusia dan Ukraina yang memanas.
Pemungutan suara di DPR pada akhir pekan lalu menunjukkan potensi masalah mendatang. Hampir setengah dari anggota fraksi Republik di DPR memilih untuk mendukung penghapusan $300 juta dari legislasi anggaran pertahanan untuk melatih tentara Ukraina dan membeli senjata. Anggaran itu pada akhirnya disetujui secara terpisah, namun mereka yang menentang pemberian bantuan bagi Ukraina merayakan jumlah mereka yang semakin bertambah. [uh/ab]