Para pejabat Ukraina menyatakan mereka memperkirakan lebih banyak lagi warga sipil yang akan dapat dievakuasi dari kota Mariupol yang terkepung pada hari Senin (2/5).
Presiden Volodymyr Zelenskyy mengatakan dalam pesan video pada Minggu (1/5) malam bahwa lebih dari 100 warga sipil dapat meninggalkan tempat itu pada Minggu, dan bahwa mereka dijadwalkan tiba pada hari Senin (2/5) di Zaporizhzhia, sekitar 200 kilometer dari Mariupol.
Dengan pasukan Rusia menguasai wilayah Mariupol selebihnya, ratusan warga sipil dan sekitar 2.000 tentara Ukraina telah bersembunyi di pabrik baja Azovstal. Beberapa upaya sebelumnya untuk mengevakuasi warga sipil dari lokasi itu gagal dengan Ukraina menuduh Rusia menggempur jalur-jalur evakuasi.
“Untuk pertama kalinya, ada dua hari gencatan senjata yang nyata di wilayah ini,” kata Zelenskyy.
Deputi PM Ukraina Iryna Vereshchuk menyebut situasi di Azovstal “bencana kemanusiaan yang nyata” dengan orang-orang kekurangan bahan makanan, air dan obat-obatan.
PBB dan Komite Palang Merah Internasional melakukan evakuasi hari Minggu, dengan menyebutnya sebagai “operasi jalur aman.”
Hingga 100 ribu warga sipil Ukraina lainnya mungkin masih berada di Mariupol, di pesisir utara Laut Azov, setelah serangan bom dua bulan.
Ketua DPR AS Nancy Pelosi, yang bersama dengan enam legislator dari partai Demokrat melakukan kunjungan mendadak pada Sabtu ke Kyiv untuk bertemu dengan Zelensky, hari Senin mengadakan pembicaraan di Polandia dengan Presiden Andrzej Duda, sementara ia menjanjikan bantuan bagi sekutu-sekutu NATO dalam upaya mereka mendukung Ukraina.
BACA JUGA: Menlu Rusia: Moskow “Tak Perlu” Bantuan Untuk Amankan Koridor Kemanusiaan“Pertemuan kami akan difokuskan pada penguatan kemitraan kami lebih lanjut, menyampaikan terima kasih atas kepemimpinan kemanusiaan Polandia, dan membahas bagaimana kami dapat bekerja bersama lebih jauh untuk mendukung Ukraina,” kata Pelosi dalam pernyataan pada Minggu (1/5).
Sekitar 5,5 juta pengungsi telah meninggalkan Ukraina sejak Rusia menyerang negara itu pada akhir Februari, menurut PBB, dengan lebih dari 3 juta dari mereka menuju ke Polandia.
Romania menjadi negara tujuan kedua terbanyak dengan menerima lebih dari 800 ribu pengungsi.
Sementara itu Gedung Putih mengumumkan pada Senin bahwa ibu negara Jill Biden akan memulai lawatan pada Kamis ke Romania dan Slovakia, yang akan mencakup pertemuan dengan orang-orang Ukraina yang mengungsi karena invasi Rusia. Ia juga dijadwalkan bertemu dengan para petugas bantuan, keluarga sempat yang membantu pengungsi Ukraina dan para pendidik yang membantu anak-anak Ukraina melanjutkan sekolah.
Pelosi adalah pejabat tertinggi AS yang mengunjungi Ukraina sejak serangan Rusia pada 24 Februari lalu yang telah menewaskan ribuan pejuang di kedua pihak dan ribuan warga sipil Ukraina.
Berbicara dari Polandia setelah meninggalkan Kyiv, Pelosi mengatakan ia telah berjanji kepada Zelenskyy, “Kami bersama Anda hingga pertempuran ini dimenangkan.” [uh/ab]