Ukraina, Rusia Lakukan Pertukaran Ratusan Tawanan Perang

Para tawanan perang Rusia berada di dalam bus di perbatasan Rusia-Ukraina di wilayah Belgorod setelah terjadinya pertukaran tawanan perang antara kedua negara (3/1).

Rusia dan Ukraina pada Rabu (3/1) mengumumkan bahwa kedua negara telah menukarkan ratusan tawanan perang.

Pejabat Ukraina mengatakan 230 tentara mereka telah dibebaskan oleh Rusia.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan 248 tentaranya telah kembali ke negaranya dari penawanan di Ukraina berdasarkan kesepakatan yang dimediasi oleh Uni Emirat Arab.

Kedua pihak sebelumnya telah bertukar tahanan pada waktu yang berbeda-beda selama perang yang berlangsung hampir dua tahun tersebut.

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada hari Rabu bahwa pertahanan udaranya menghancurkan 12 rudal Ukraina di wilayah Belgorod, beberapa hari setelah serangan Ukraina di wilayah yang sama menewaskan 24 orang dan mendorong Presiden Rusia Vladimir Putin untuk bertekad akan meningkatkan serangan.

Hari Selasa terjadi serangan rudal besar-besaran Rusia yang menewaskan sedikitnya lima orang dan melukai 130 lainnya di Kyiv dan Kharkiv, kata para pejabat Ukraina.

Angkatan udara Ukraina mengatakan pasukan Rusia menggunakan 35 drone dan 99 rudal, yang diluncurkan melalui udara dan laut, dan pertahanan udara Ukraina berhasil menjatuhkan semua drone dan 72 rudal tersebut.

BACA JUGA: Rusia Serang Ukraina setelah Putin Berjanji Intensifkan Serangan

Menteri Luar Negeri Polandia Radoslaw Sikorski mengatakan pada hari Rabu bahwa sebagai tanggapan terhadap “serangan terbaru terhadap Ukraina,” negara-negara sekutu harus menanggapi dengan memperketat sanksi terhadap Rusia dan menyediakan rudal jarak jauh kepada pasukan Ukraina.

Sikorski mengatakan di X, sebelumnya Twitter, bahwa rudal tersebut akan memungkinkan Ukraina untuk “menghancurkan lokasi peluncuran dan pusat komando.”

Polandia berbatasan dengan Ukraina, dan militernya mengirimkan empat jet tempur F-16 untuk melindungi wilayah Ukraina di tengah serangan Rusia pada hari Selasa. [lt/jm]