Kepala badan kontra-intelijen Ukraina mengatakan negaranya memiliki “bukti meyakinkan” yang menunjukkan Rusia berperan dalam penembakan jatuh sebuah pesawat penumpang Malaysia Airlines di kawasan Ukraina yang dikuasai pemberontak dekat perbatasan dengan Rusia.
Dalam jumpa pers Sabtu (19/7), Vitaly Nada mengatakan pemberontak tidak memiliki kemampuan menggunakan peluncur rudal canggih BUK-1.
Ia mengatakan perlu pelatihan militer memadai untuk mengoperasikan BUK-1, dan timnya tahu ada orang-orang Rusia yang mengoperasikan peluncur rudal itu. Kata Nada, mereka datang dari Rusia membawa peluncur tersebut.
Serangan misil Kamis itu menewaskan ke-298 orang dalam pesawat itu.
Tim pemantau internasional mengatakan para separatis itu memberikan akses terbatas ke lokasi kejadian. Sejumlah mayat korban masih ada disana.
Dalam jumpa pers Sabtu malam, Menteri Luar Negeri Ukraina Pavlo Klimkin mengatakan dunia harus menambah tekanan atas Rusia.
Ukraina menuduh Rusia membantu separatis pro-Rusia untuk menghancurkan bukti-bukti di lokasi kejadian itu. Tetapi Alexander Borodai, warga Rusia yang mengaku sebagai penguasa kawasan Donetsk di Ukraina, mengatakan kelompoknya tidak memanipulasi lokasi tersebut.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov membahas penyelidikan itu dengan Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry lewat telepon Sabtu.