Ukraina: Serangan Drone Rusia Menarget Lokasi Energi di Sumy

Sebuah apartemen rusak akibat serangan drone Rusia di Kota Konotop, Wilayah Sumy, Ukraina, 12 September 2024. (Foto: Kepolisian Nasional Ukraina/Reuters)

Serangan rudal Angkatan Laut Ukraina menghancurkan depot amunisi Rusia di dekat Kota Mariupol, Ukraina yang diduduki Rusia, menurut pernyataan dari Angkatan Laut Ukraina pada Selasa (17/9).

Pernyataan tersebut mengatakan bahwa serangannya tidak hanya menghancurkan berton-ton amunisi yang telah ditimbun oleh Rusia tetapi juga infrastruktur yang berisi amunisi tersebut. Klaim itu belum dapat segera diverifikasi secara independen.

Mariupol merupakan lokasi perebutan selama empat bulan oleh pasukan Rusia pada awal invasi Rusia ke Ukraina. Diperkirakan 25.000 orang tewas dalam pengepungan tersebut dan kota itu dibiarkan hancur.

Sementara itu, Rusia mengatakan telah merebut kota lain di wilayah Donetsk timur, Ukrainsk, lapor kantor berita milik negara Rusia RIA dan para narablog pro-Rusia. Salah satu narablog mengatakan kota tersebut telah direbut hampir utuh. Baik kementerian pertahanan Rusia maupun Ukraina tidak mengomentari klaim tersebut.

Sebelumnya, serangan pesawat nirawak Rusia menarget fasilitas energi di timur laut Ukraina, kata para pejabat pada Selasa. Serangan tersebut memutus aliran listrik di wilayah Sumy, di mana para pejabat mengatakan bahwa pertahanan udara Ukraina menembak jatuh 16 pesawat nirawak.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan dalam pidato hariannya pada Selasa bahwa kru perbaikan telah dikirim ke wilayah tersebut.

Serangan terhadap Sumy merupakan bagian dari serangan pesawat nirawak yang lebih luas, di mana militer Ukraina mengatakan telah menembak jatuh 34 dari 51 pesawat nirawak Rusia.

Pencegatan juga terjadi di wilayah Kharkiv, Kherson, Mykolaiv, dan Poltava.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada Selasa bahwa mereka telah menembak jatuh 15 pesawat nirawak Ukraina di wilayah Bryansk, di maa pihak berwenang melaporkan tidak ada kerusakan atau korban. Pesawat nirawak Ukraina lainnya menarget wilayah Kursk Rusia.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan pada Selasa bahwa Rusia sedang meningkatkan jumlah tentaranya karena “ancaman” di sepanjang perbatasan negara tersebut. [lt/uh]