Militer Ukraina, Senin (8/4) mengatakan telah menembak jatuh 17 drone dan sebuah rudal Rusia yang terlibat dalam serangan Minggu malam terhadap beberapa wilayah Ukraina.
Angkatan Udara Ukraina mengatakan Rusia menyerang dengan 24 drone. Ke-17 drone yang dicegat itu dihancurkan di wilayah Odesa, Mykolaiv, Kirovohrad, Khmelnytskyi dan Zhytomyr, kata Angkatan Udara.
Gubernur Odesa Oleh Kiper mengatakan empat drone dihancurkan di wilayah selatan Ukraina itu. Tetapi serangan tersebut merusak sebuah fasilitas logistik dan transportasi serta sebuah pom bensin. Kiper mengatakan tidak ada laporan mengenai korban.
Serangan udara terbaru Rusia ini berlangsung beberapa jam setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menekankan pentingnya para sekutu memiliki “kemauan politik” untuk menyediakan sistem pertahanan udara bagi Ukraina.
BACA JUGA: Zelenskyy: Ukraina Kekurangan Rudal Pertahanan Udara“Sangat jelas bahwa kemampuan pertahanan udara yang tersedia bagi kami di Ukraina tidak cukup, dan ini juga jelas bagi semua mitra kami,” kata Zelenskyy dalam pidato malam hariannya. “Dan dunia pada akhirnya harus mendengar penderitaan yang ditimbulkan oleh teroris Rusia terhadap Kharkiv, di Kupiansk, terhadap kota-kota di Donetsk, Zaporizhzhia, wilayah Sumy, dan banyak lagi komunitas Ukraina lainnya.”
Serangan terhadap PLTN
Kyiv mengesampingkan klaim Rusia bahwa Ukraina berada di balik serangan drone hari Minggu terhadap PLTN Zaporizhzhia yang dikendalikan Rusia. Serangan itu mencederai tiga orang.
“Ukraina tidak terlibat dalam provokasi bersenjata apa pun terhadap wilayah PLTN Zaporizhzhia yang diduduki secara ilegal oleh Rusia,” kata Andriy Yusov, juru bicara Direktorat Intelijen Utama Ukraina, kepada wartawan.
“Serangan Rusia terhadap teritori PLTN Ukraina ... telah lama dikenal sebagai praktik kriminal penjajah,” katanya melalui aplikasi perpesanan Telegram.
BACA JUGA: Ukraina: Serangan Rusia Ancam Keamanan EnergiRusia menuduh Ukraina menyerang berbagai tempat di PLTN Zaporizhzhia yang dikontrol Rusia, termasuk kubah sebuah reaktor yang tidak aktif pada hari Minggu, yang mencederai tiga staf. Zaporizhzhia adalah PLTN terbesar di Eropa.
Badan nuklir milik pemerintah Rusia Rosatom menyebut serangkaian serangan terhadap PLTN itu “tidak pernah terjadi sebelumnya.”
Para pejabat PLTN itu memberitahu Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengenai serangan tersebut, kata badan pengawas nuklir PBB itu di X. PLTN itu dikuasai Rusia tidak lama setelah perang di Ukraina dimulai pada tahun 2022.
“Para pakar IAEA telah diberitahu ZNPP bahwa sebuah drone meledak di lokasi hari ini. Peledakan itu sesuai dengan pengamatan IAEA,” tulis badan tersebut di X. [uh/ab]