Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach menepis anggapan bahwa organisasi itu berada di sisi sejarah yang salah dengan mengundang atlet Rusia dan Belarus untuk berpartisipasi dalam Olimpiade Musim Panas Paris 2024.
Bach berbicara kepada wartawan pada Minggu (12/2) dalam acara kejuaraan ski dunia di Alpen, Prancis.
“Tidak, sejarah akan menunjukkan siapa yang berbuat lebih banyak untuk perdamaian. Mereka yang mencoba untuk tetap membuka jalur untuk berkomunikasi, atau mereka yang ingin mengisolasi atau memecah belah,” katanya, seraya menambahkan “peran kita adalah menyatukan orang.
Pada akhir Januari, Ukraina dan sekutu-sekutunya mengritik Bach dan IOC karena membantu atlet Rusia dan Belarus untuk kembali ikut dalam kompetisi internasional sementara negara mereka terus berperang melawan Ukraina.
BACA JUGA: Moskow Protes Pelarangan Atlet Rusia pada Olimpiade 2024Menanggapi hal itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan: “Tidak ada yang namanya netralitas ketika perang seperti ini sedang berlangsung. Dan kita tahu seberapa sering tirani mencoba menggunakan olahraga untuk kepentingan ideologi mereka. Jelas bahwa bendera netral atlet Rusia mana pun berlumuran darah.”
Wakil Wali Kota Paris, Emmanuel Gregoire, mengatakan pekan lalu bahwa dia “bertekad” untuk mencegah atlet Rusia berpartisipasi pada Olimpiade tahun depan, dan para pejabat kota itu akan “membela” penolakan tersebut.
Presiden Panitia Penyelenggara Olimpiade Paris 2024, Tony Estanguet, mengatakan bahwa meskipun komite “mendukung Ukraina dalam perang ini,” keputusan ada di tangan IOC, dan panitia akan “menghormati” keputusannya. [lt/ab]