Direktur Program Pembangunan PBB UNDP Wilayah Asia Pasifik Kanni Wignaraja mengumunkan pada hari Kamis (9/9) kepada wartawan di New York bahwa Afghanistan akan mencapai “kemiskinan universal pada pertengahan tahun depan.”
Wignaraja mengatakan “ketidakstabilan politik telah membekukan cadangan devisa, serta kehancuran sistem keuangan publik. Kondisi perbankan lokal (juga) akan anjlok. Ini belum bicara soal COVID-19 dan kekeringan berkelanjutan.”
Ia menambahkan dengan semua kekacauan tersebut maka Afghanistan akan mengalami "tidak hanya bencana pembangunan tetapi juga kemanusiaan.”
BACA JUGA: Indonesia dan Australia Minta Taliban Hormati Hak Perempuan
Pejabat UNDP itu kemudian mengatakan bahwa bantuan kemanusiaan saja tidak cukup untuk mengantisipasi bencana tersebut.
"Kita memang membutuhkan bantuan kemanusiaan jangka pendek yang tentunya sangat esensial, tetapi untuk membuat orang tidak lagi melarikan diri dari tanah air mereka, kita harus menyelamatkan mata pencaharian mereka. Mereka harus memiliki sumber pendapatan di tingkat lokal,” jelas Wignaraja.
Dalam konferensi pers virtual yang sama dari Istanbul tersebut, perwakilan UNDP di Afghanistan Abdallah Al Dardari mengumumkan program paket ketahanan masyarakat lokal yang akan menjangkau sekitar sembilan juta warga Afghanistan.
Paket tersebut meliputi “usaha mendukung mata pencaharian, mendukung pekerjaan untuk laki-laki dan perempuan muda, menjangkau rumah tangga yang memiliki difabel dan juga rumah tangga yang memiliki warga lansia di atas 65 tahun; dan sekaligus memastikan untuk menjangkau 65.000 perusahaan milik perempuan di Afghanistan."
BACA JUGA: Taliban Pukul dan Tahan Awak Berita Peliput Protes di Kabul
Menurut kajian yang dirilis UNDP pada hari Rabu (8/9), ada 97 persen populasi di Afghanistan yang berisiko terjerumus ke dalam garis bawah kemiskinan.
Hal tersebut dapat dicegah dengan segera melaksanakan program untuk mengatasi krisis politik dan ekonomi negara itu. [em/lt/rs]