UNHCR: Mendesak Persiapkan Pengungsi Irak Hadapi Musim DIngin

  • Lisa Schlein

Para pengungsi Suriah menyeberangi perbatasan Irak di Peshkhabour, Dahuk, 430 km baratlaut Baghdad, Irak (20/8/2013).

UNHCR memperingatkan waktu makin mendesak untuk menyiapkan ratusan ribu pengungsi Irak menghadapi musim dingin. Badan PBB itu mengatakan akomodasi harus disiapkan dan perlengkapan harus ditempatkan sebelum cuaca dingin melanda kurang dari tiga bulan.

Badan pengungsi PBB/ UNHCR mengatakan waktu sangat penting bagi pengungsi di Irak. UNHCR mengatakan musim dingin sudah semakin dekat dan upaya mendirikan tenda-tenda dan pemukiman lainnya harus dipercepat sebelum salju, hujan dan lumpur menambah penderitaan ratusan ribu orang yang kehilangan tempat tinggal di Irak.

Irak saat ini mengalami suhu udara di bawah 40 derajat Celcius. Kurang dari tiga bulan lagi, suhu akan turun di bawah 10 derajat Celcius, dan hujan akan mulai turun. UNHCR mengatakan program musim dinginnya terlambat karena berbagai krisis, yang terus memburuk di negara yang dilanda konflik ini.

Juru bicara UNHCR, Adrian Edwards mengatakan kepada VOA bahwa dalam situasi yang lebih stabil, persiapan menjelang musim dingin biasanya dimulai pada bulan Mei atau Juni.

Irak sedang dilanda krisis kehilangan tempat tinggal. Laporan PBB memperkirakan 1,8 juta orang mengungsi sejak bulan Januari ketika kelompok militan yang menyatakan Negara Islam, mulai menyerbu Irak utara merebut wilayah dan memaksa orang melarikan diri dari rumah-rumah mereka untuk menghindari serangan-serangan brutal ISIS.

Irak juga menampung 215 ribu pengungsi yang melarikan diri dari konflik di negara mereka. Lebih dari 800 ribu orang telah mengungsi di wilayah Kurdistan, Irak utara. Tapi Adrian Edwards mengatakan pengungsi menyebar di sekitar 1500 lokasi yang berbeda di pelosok Irak. Semuanya memerlukan bantuan.

“Kita berusaha membantu bukan hanya di Kurdistan tapi juga di daerah Irak tengah. Kita berusaha mencapai semua tempat sedapat mungkin. Situasinya sangat rumit karena seperti yang kita ketahui, situasi keamanan sangat sulit dan warga tersebar di banyak tempat. Operasi bantuan menjadi sangat rumit dan sulit, jauh dari sekedar masalah tenda. Jika orang-orang tidak bisa kembali ke rumah dalam beberapa minggu mendatang, musim dingin akan sangat berat,” kata Edwards.

UNHCR sejauh ini telah membagikan 20 ribu tenda tambahan, tapi mengatakan akan diperlukan pakaian hangat dan pemanas yang lebih banyak. Selain menjadi operasi bantuan sangat sulit, program menjelang musim dingin juga sangat mahal.

Badan itu melaporkan berencana untuk segera mengajukan permohonan dana sebanyak 315 juta dolar untuk membantu memenuhi keperluan ini. UNHCR mengatakan fokus utamanya adalah untuk menyediakan layanan perlindungan pengamanan dan bantuan agar pengungsi bisa melewati musim dingin.