Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi, Antonio Guterres, mengimbau agar pertempuran di negara bagian Blue Nile, Sudan, segera dihentikan. Guterres mengingatkan penghentian ini sangat penting guna mencegah krisis kemanusiaan.
Permohonan Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) itu disampaikan setelah ada laporan tentang ribuan pengungsi yang melintasi perbatasan Sudan masuk ke Ethiopia, serta tentang meningkatnya jumlah pengungsi di wilayah sekitar kota Damazin di negarabagian Blue Nile.
Menurut Jurubicara UNHCR, Fatoumata Lejeune-Kaba, UNHCR mendapat laporan bahwa sekitar 16 ribu orang mengungsi melintasi perbatasan masuk ke Ethiopia. Dikatakan, Komisaris Tinggi Antonio Guterres ingin mencegah terjadinya lagi krisis pengungsi di kawasan itu.
"Komisaris Tinggi prihatin karena sekarang ini begitu banyak krisis pengungsi, termasuk di Tanduk Afrika. Misalnya, pengungsi akibat perang antara Sudan Utara dan Selatan yang kini di Ethiopia. Ada warga Somalia yang berdatangan setiap hari, mengungsi dari kekeringan dan konflik, serta kelaparan. Jadi, krisis terbaru ini hanya akan menyulitkan dan memaksa pemanfaatan sumber daya lebih dari yang seharusnya", demikian ungkap Lejeune-Kaba.
Pertempuran merebak hari Jumat di negara bagian Blue Nile yang terpecah secara etnis. Negara bagian ini terletak di utara perbatasan baru internasional Sudan.
Mereka yang tinggal di negarabagian Blue Nile adalah warga Sudan, tapi banyak dari mereka tetap setia kepada pasukan di Sudan Selatan yang baru merdeka, yang sebelumnya berperang melawan Sudan utara yang Islamis.
Tim UNHCR hari Sabtu pergi ke kota Kirmuk dan Gizane di Ethiopia barat untuk melihat langsung kondisi para pengungsi. "Keprihatinan kami adalah untuk segera membantu mereka dan melihat apakah kami perlu memindahkan mereka ke kamp yang ada di dekatnya supaya mereka bisa mendapat bantuan", kata juru bicara UNHCR, Lejeune-Kaba.
Tim penilai akan mendapat jumlah yang lebih akurat tentang pengungsi Sudan yang lari dari konflik Blue Nile. Lejeune-Kaba mengatakan temuan itu akan dilihat dari kondisi pengungsi dan berdasarkan data tersebut UNHCR akan menetapkan bantuan yang diperlukan segera dan bantuan jangka panjang.