Uni Afrika Beri Tenggat Militer Burkina Faso

Militer menguasai Burkina Faso dan menunjuk Letnan Kolonel Isaac Yacouba Zida sebagai presiden sementara (foto: dok).

Uni Afrika Senin (3/11) telah menetapkan tenggat kepada militer Burkina Faso untuk menyerahkan kekuasaan kepada pemerintah transisi sipil.

Dewan Keamanan dan Perdamaian Uni Afrika hari Senin (3/11) mengatakan untuk saat ini tidak akan mengenakan sanksi terhadap Burkina Faso. Tetapi ditambahkan, militer harus menyerahkan kekuasaan kepada pemerintah sipil “atau akan ditindak”.

Presiden Burkina Faso Blaise Compaore yang berkuasa sejak lama mengundurkan diri hari Jumat setelah terjadinya aksi kekerasan menentang upaya memperpanjang kekuasaannya yang sudah mencapai 27 tahun.

Militer kini menguasai negara itu dan menunjuk Letnan Kolonel Isaac Zida sebagai presiden sementara.

Presiden sementara itu telah bertemu dengan sejumlah diplomat asing hari Senin, sehari setelah mengadakan pertemuan dengan para pemimpin keagamaan.

Beberapa kantor berita mengutip Zida sebagai mengatakan militer akan menyerahkan kekuasaan kepada sebuah “badan transisi” yang dipimpin oleh pemimpin hasil konsensus. Zida tidak merinci jangka waktu transisi tersebut.

Tidak ada laporan terjadinya kerusuhan di ibukota Ouagadougou hari Senin, sehari setelah demonstransi anti-militer. Para demonstran hari Minggu menuntut Zida mengundurkan diri. Seorang demonstran tewas ketika tentara melepaskan tembakan ke arah kerumunan massa di dekat kantor stasiun televisi pemerintah.