Uni Emirat Arab meluncurkan misi pertamanya ke Mars Senin pagi (20/7), sementara negara itu berusaha mengembangkan kapabilitas ilmiah dan teknologinya, dan mengurangi ketergantungan pada minyak.
Pesawat antariksa "Hope" lepas landas dari Tanegashima Space Center, Jepang pada pukul 1:58 waktu UEA atau 6:58 pagi waktu Jepang untuk perjalanan tujuh bulan menuju Planet Merah itu. Di sana, "Hope" akan mengorbit dan mengirim data ke Bumi mengenai atmosfir.
Peluncuran pengorbit, yang dinamakan Amal atau berarti Harapan, dari Tanegashima Space Center di sebuah pulau kecil di selatan Jepang, awalnya dijadwalkan Rabu lalu (15/7) tetapi kemudian ditangguhkan karena cuaca buruk di kawasan itu.
“Amal” atau “Hope” diperkirakan akan mencapai Mars pada Februari 2021, tahun di mana Uni Emirat Arab akan merayakan hari kemerdekaannya yang ke 50. Keberhasilan misi ini akan menjadi langkah besar bagi perekonomian negara yang tergantung pada minyak itu, dan kini sedang mengupayakan masa depan di ruang angkasa.
BACA JUGA: AS, China, UEA Kirim Pesawat Antariksa ke Mars Pekan IniSaat ini ada delapan misi aktif yang menjelajah Mars; sebagian mengorbit planet itu dan sebagian telah mendarat di permukaan planet merah itu. Dua misi menuju Mars lainnya oleh Amerika dan China direncanakan akan berlangsung dalam beberapa hari mendatang.
Jepang memiliki misi menuju Mars tersendiri, yang menurut rencana akan berlangsung pada tahun 2024.
“Hope” akan membawa instrumen-instrumen untuk mempelajari bagian atas atmosfir dan memonitor perubahan iklim di Mars. “Hope” dijadwalkan akan mengelilingi planet merah itu – julukan bagi Mars – setidaknya selama dua tahun.
Uni Emirat Arab mengatakan untuk pertama kalinya akan ada pandangan lengkap tentang informasi atmosfir di Mars pada musim yang berbeda-beda. Sebagai pendatang baru dalam pengembangan ruang angkasa, sejauh ini Uni Emirat Arab telah berhasil meluncurkan tiga satelit pengamatan, tetapi belum melampui orbit bumi. [em/jm]